Shining Sonya!

Tepat di ’’ulang tahun’’ ke lima kasus Bank Century yang saya liput belakangan ini, member JKT48 yang paling saya dukung, Sonya Pandamarwan memutuskan untuk graduate. Tapi, saya sepertinya memang ditakdirkan untuk menonton show terakhirnya.

RABU malam belum berganti menjadi Kamis saat informasi dari grup wartawan yang meliput di KPK berbunyi. Isinya, tentang Jusuf Kalla yang akan diperiksa terkait kasus Bank Century datang pada siang hari. Mantan presiden itu diperiksa tepat di lima tahun rapat sakral tentang bank itu berlangsung.

Pada 21 November 2008, rapat antara pihak Bank Indonesia dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengeluarkan keputusan mengejutkan. Bank Century dinilai layak mendapat fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) meski rasio kecukupan modalnya tidak cukup. Lantas, bank itu dinyatakan sebagai bank gagal berdampak sistemik.

Pikir saya malam itu, bakal menjadi Kamis yang panjang. Menunggu Jusuf Kalla selesai diperiksa KPK pada malam hari atau paling cepat dia akan keluar setelah adzan Maghrib. Apalagi, dia memutuskan untuk datang ke lembaga antirasuah itu pada siang hari.

***

Kabar burung beterbangan di linimasa dan lainnya di Kamis (21/11) pagi. Soal Sonya dan Diasta yang akan graduate. Entah siapa yang menghembuskan kali pertama. Cukup mengagetkan karena itu membuka cerita lama. Kabar tentang Sonya yang akan graduate jauh sebelum Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaannya ke 68.

Ok, informasi itu membuat saya penasaran dan keinginan untuk datang ke teater membuncah. Tapi, soal pekerjaan juga tidak bisa ditinggal begitu saja. Tidak mungkin juga kalau kedatangan Jusuf Kalla dicuekin. Lha terus besok korannya diisi apa? masa iya foto wajah guweh.

Ahirnya, saya memilih untuk mengubur niatan ke teater. Niat itu makin kuat saat Jusuf Kalla benar-benar datang di kantor KPK. Kepada para pewarta, dia mengaku tidak tahu kenapa KPK mengundangnya pada hari ini (Kamis 21 November). Sepengetahuannya, Kamis adalah ulang tahun ke lima tentang skandal Bank Century. Keputusannya diambil pada tanggal ini.

Tiba-tiba, penjaga kolam FlickrJKT48, Qinthara Arief bilang mau ke teater JKT48. Kebetulan, oshi saya dan dia sama. Sonya. Jadi, kabar burung itu pasti mampir di telinganya juga. Efeknya, keinginan ke teater yang sempat terkubur itu bangkit lagi. Jadi ingin ikut ke teater untuk melihat kebenaran kabar burung yang makin lalu lalang menjelang sore.

Dan… tiba-tiba. Sekitar pukul 15.40 WIB Jusuf Kalla sudah bersiap keluar. Asyik, berarti urusan di KPK bisa selesai cepat. Ternyata benar, lima menit kemudian dia keluar dan meninggalkan KPK. Urusan di lembaga antirasuah kelar, konfirmasi ke pihak KPK juga lancar. Meluncurlah ke teater JKT48.

Berhubung waktu makin mepet dengan jam pementasan, sementara pukul 16.00 WIB merupakan jam macet di Jakarta, saya berusaha cepat-cepat sampai ke FX Mall. Sebagai fans yang baik, tentu saja saya tetap mematuhi rambu lalu lintas. Pernah lihat video klip Bon Jovi yang It’s My Life? kira-kira seperti itulah. Bedanya, yang menunggu di tempat tujuan bukan perempuan, tapi laki! poor me.

***

Seperti biasa, teater sore itu sangat ramai. Karena belum apply tiket secara online sebelumnya, saya mengambil nomor waiting list (WL). Kabar burung itu rupanya sudah menarik banyak fans untuk datang ke teater. Dengan senyum kecut, saya harus berpuas dengan nomor urut WL 43,44,45,dan 46.

Ambil empat nomor karena ada teman si penjaga kolam yang ikut juga. Sambil nunggu, buat berita dulu. Lumayan. Ada waktu satu setengah jam sebelum pukul 18.30 WIB. Waktu yang disarankan petugas loket untuk klaim nomor WL. Dengan kecepatan super cepat, empat berita selesai hehehe.

Show dimulai pukul 19.00 WIB lebih sedikit. Tidak terlalu pasti karena jam tangan saya bertipe sernit alias geser tiap menit. Pokoknya, sekitar itulah. Show dimulai dengan kageana yang dibawakan oleh adalah Rica. Lantas, dibuka lagu Nagai Hikari dengan keluarnya Haruka diiringi dentingan piano. Sonya menggunakan kostum hijau. She’s look beautiful.

Sepanjang show, maksud saya termasuk unit song yang dibawakannya, Sonya tampil dengan baik malam itu. Seolah tidak ada beban untuk mengatakan bahwa dia akan graduate setelah show. Saya tahu pasti itu karena mata terkunci untuk melihat dia sepanjang jalannya pertunjukan. Apalagi, setelah ada kabar dia akan graduate.

Salah satu senyum merekahnya yang paling saya ingat adalah saat pose penutup Kimi ni Autabi Koi wo Suru. Natural, dan ada tanda seperti kepuasan. Masuk jikoshoukai, Wawa mengawali semuanya. Dia menyampaikan tema malam itu adalah membuat jikoshoukai abstrak tentang orang (member) disampingmu. Tawa meledak saat Wawa yang ada disamping Sonya membuat jiko baru buatnya.

’’Aku semok dan seksi. Tapi aku gendut. Namaku, Sonya,’’ katanya. Sonya ngakak. Dia cuma bilang: bener-bener lo ya dek. Setelah itu, bisa ditebak. Fans yang hadir di teater langsung bikin ceng-cengan untuk Sonya soal jiko Wawa itu. ’’Kerjaan lo ya dek,’’ ujarnya pada Wawa disambut cengar-cengir adik Stella itu.

Lanjut ke Sonya, dia buat jiko untuk Gaby. ’’Aku si cantik yang suka ketawa seperti orang kesurupan. Aku Gaby,’’ ucap Sonya. Jiko makin nggak karuan saat Diasta membuatkan untuk Rica. ’’Meski badanku paling kecil di Tim J, umurku paling tua. Aku Rica,’’ tuturnya.

Tawa meledak. Suasana menjadi ramai karena Diasta dan Rica saling ledek soal umur. Rica bilang, soal umur Diasta juga tua. Ibarat supir bajaj, Diasta pandai ngeles. Dia bilang wajar tua karena tubuhnya juga berkembang proporsional.

Kelar acara jikoshoukai, dilanjut unit song. Untuk Kuro Tenshi, ada Gaby, Wawa, dan Rica. Sedangkan di Heart Gata Virus, giliran tridente Sonya, Diasta, dan Ayana. Saat membawakan unit itu, Sonya juga tampak enjoy. Senyumnya tetap selalu terpasang. Manis. Tidak lupa dengan pita kupu-kupu besar yang terpasang di rambutnya, makin membuatnya lucu.

Dilanjut dengan Renai Kinshi Jourei yang dibawakan Haruka, Beby, dan Ve. Seperti biasa, dance Baby sangat enerjik. Nggak bisa woles sedikit hehehe. Di Tsundere ada Sendy, Nabilah, dan Cindy Gulla yang tampil menggemaskan. Unit terakhir, Manatsu no Christmas Rose dibawakan Kinal, Ghaida, Dhike, dan Shania.

Unit song selesai, muncul Ayana, Rica, Wawa, Gaby, Diasta, dan Sonya untuk MC. Jujur, saat itu sempat degdegan. Jangan-jangan, akan menjadi sarana untuk mengumumkan kelulusan. Apalagi, Sonya dan Diasta satu panggung. Ternyata, MC dengan selingan games tersebut berlalu dengan aman. Tidak ada pengumuman.

Hanya, Diasta memang yang jarang naik teater mengaku sempat bingung saat membawakan Heart Gata Virus. Itu adalah pengalaman pertamanya dan baru hari itu pula mempelajari. Oh iya, di games sambung lagu itu Sonya menyanyikan sedikit lagu Malam Biru milik Shandy Sondoro. Suaranya keren!.

Show berlanjut dengan urutan lagu seperti biasanya, Switch, 109, Hikouki Gumo, dan Ano Koro no Sneakers. Lantas masuk MC lagi, yang naik panggung adalah Shania, Diasta, Haruka, Beby, Dhike, Nabilah, Ghaida, Gaby, dan Sonya. Lagi-lagi sempat berpikiran kalau MC itu adalah wadah untuk menyampaikan kelulusan.

Lagi-lagi, MC dengan tema tentang pesawat impian itu berlalu dengan aman. Saat MC, Sonya sempat mengatakan ingin membuat pesawat yang tidak terlalu mewah. Tapi, cukup dengan tempat tidur dengan bed cover nyaman. Tidak lupa, ada sabuk pengaman untuk keselamatan selama perjalanan berlangsung.

Encore malam itu adalah Ankoru. Teriakan menggema untuk memanggil para member menyelesaikan tiga lagu tersisa. JKT Sanjou!, Namida no Shinkokyuu, dan Oogoe Diamond. Hingga show berakhir, tidak ada pengumuman. Saya pikir, kabar burung itu hanya isu belaka.

Ternyata, kabar itu baru terdengar benar saat para member memberikan salam perpisahan. Kata-kata ’’seino’’ belum berakhir dengan posisi member kembali di depan ketika Sonya tiba-tiba menghentikan. Saya ingat betul apa yang dikatakan Sonya dan Diasta malam ini.

’’Kami berdua, saya Sonya Pandarmawan dan Diasta menyatakan lulus dari JKT48,’’ katanya. Teater hening. Beberapa member mulai menangis. Lantas, Diasta melanjutkan. ’’Semua member terima kasih buat semuanya. Dan kalian (fans) juga, terima kasih atas dukungannya selama ini. Semoga setelah ini kita bisa mengejar mimpi masing-masing. Kita pasti bisa bertemu lagi,’’ ucap Diasta.

Mengharukan. Tiba-tiba, para fans dengan kompak meneriakkan nama Sonya dan Diasta ditengah suara sesenggukan member yang terdengar lirih. Sepertinya, dia tidak memberi tahu member lain soal graduate sebelum show. Sonya melanjutkan, dia mengatakan JKT48 adalah tempat yang sangat spesial. ’’Disini tempat untuk melatih ego dan menari. Semuanya, disini, berbaur banget. Sudah seperti keluarga sendiri. Kalian semua sudah seperti keluarga aku,’’ katanya lantas disambut pelukan para member.

Kapten Tim J, Kinal mencoba mencairkan suasana penuh isak tangis itu. Dia mengucapkan terima kasih pada Sonya dan Diasta. ’’Terima kasih banget. Kita bener-bener sayang dan sampai kapanpun kalian tetap keluarga,’’ katanya.

Sonya tidak mau suasana haru itu berlangsung lama. Dia lantas meminta kepada para member dan fans untuk menghapus kesedihan. Apalagi, show sudah mau ditutup. Beberapa member yang masih menangis dengan jongkok di dekat tirai teater berdiri. Kinal memberi instruksi kepada fans untuk meneriakkan nama Sonya dan Diasta lagi.

Sebagai penghargaan terakhir. Sonya memimpin salam perpisahan pada malam itu. ’’Terima kasih untuk partisipasinya hari ini. SEINO!!!,’’ teriaknya.

***

Bagi sebagian fans, graduate adalah salah satu kata yang paling takut diucapkan oshimennya. Tapi, tidak dengan saya. Malah, menurutku itu adalah sesuatu yang hebat. Member punya keberanian untuk membuat keputusan besar bagi perjalanan hidupnya. Keluar dari zona nyaman yang membesarkannya. Apalagi, kalau sudah merasa talentanya bisa disalurkan untuk yang lain. Itulah kenapa, saat high touch dengan Sonya, saya sempat bilang: Selamat, kamu telah membuat keputusan berani. Semoga sukses.

Entah kata-kata itu bakal didengarnya atau tidak. Yang penting, saya akan tetap mendukungnya. Bagi saya, Sonya masih ibarat mutiara dalam lumpur. Butuh sesuatu untuk mengikis lumpur itu supaya terlihat. Mungkin, JKT48 bukanlah alat yang tepat untuk membuang lumpur itu.

Saya tidak tahu, akan kemana Sonya setelah ini. Apapun keputusannya, saya yakin sudah dipikirkan baik-baik olehnya. Semoga, tempat atau jalan barunya bisa membuang lumpur-lumpur itu. Apapun bentuknya. Kembali di dunia hiburan, atau hanya sekedar fokus pada pendidikan. Dia masih tetap mendapat dukunganku. Menggubah sedikit lirik akhir Nagai Hikari, shining… shining…  shining…. Sonya, shining… shining… shining… Sonya. Cuma kamu!. Bersinarlah Sonya!

Sepanjang pulang dari teater, saya mencoba menerka apa yang membuatnya graduate. Termasuk sebuah mention di twitter yang mengatakan kemungkinan dia graduate karena tidak kunjung masuk tim senbatsu single. Tapi, saya tidak melanjutkan pemikiran-pemikiran itu. Khawatirnya, akan menjadi fitnah kalau tidak ada keterangan resmi darinya.

***

Saya ingat betul. Memilih Sonya menjadi oshi tepat setelah pulang dari teater ke dua yang diadakan di Pasaraya Blok M. Sebelum itu, saat proyek JKT48 diumumkan saya mendukung mereka tanpa oshi. Kenapa memilih dia? Ada kaitannya dengan pekerjaan saya sebagai reporter.

Sejak mereka diperkenalkan, saya sempat wawancara beberapa member. Dari situ, saya bisa merasakan komunikasi dengan beberapa member. Tapi, belum ada yang merasa cocok untuk saya support sepenuhnya. Nah, saat di Pasaraya Blok M, kebetulan redaksi Jawa Pos berminat untuk dibuatkan liputan khusus tentang JKT48. Saya pergi menonton teater, dan ditutup dengan wawancara.

Saat itu, tidak banyak media yang berminat meliput mereka. Tidak seperti saat ini yang sangat banyak media ingin menemani perjalanan mereka. Kalau tidak salah, teater ke dua itu ditutup dengan handshake. Setelah para fans keluar, beberapa member dipersiapkan untuk wawancara dengan tiga atau empat media saat itu. Termasuk saya, wakil Jawa Pos.

Nah, waktu itu beberapa member berkumpul disebuah kursi. Mereka membicarakan album dari AKB48 dan membahas tentang rambut Mayuyu. Sonya tidak ikut nimbrung meski berada di kursi dalam deretan sama. Lantas, saya mulai membuka obrolan sedikit dengannya karena terlihat ’’nganggur’’. Mungkin dia lupa akan hal itu. Tapi, saya tidak pernah melupakannya karena itu salah satu kenangan manis di dunia peridolan ini.

Obrolan singkat sampai akhirnya manajemen meminta mereka untuk naik panggung kembali dan menjalani sesi wawancara. Mereka jadi satu di atas panggung juga untuk kebutuhan B Channel dan tivi lain yang juga wawancara dan untuk keperluan foto. Selesai dari acara itu, saya mulai memilih dia menjadi oshi.

Jangan tanya kenapa. Karena saya merasakan cocok, jadi dia pantas untuk mendapat dukungan penuh. Itu saja.

Liputan khusus JKT48 dari wawancara di teater Pasaraya Blok M. Terbit 3 Juli 2012.

 

 

3 comments On Shining Sonya!

  • tulisan anda bikin saya minder sama tulisan saya :/ ya ga apa lah yg penting nulis.. ini tulisan saya tentang sonya btw~

    http://denn-r.tumblr.com/post/68461450790/oshi

    • Yang penting nulis bro 😀 karena dengan menulis, ingatan akan seseorang itu tidak akan pernah hilang. Melalui tulisan juga sebuah sejarah atau kisah akan terus dikenang :). Menulis juga membuat otak lebih produktif hehe… yang penting lagi, melalui tulisan kita semoga Sonya tahu kalau masih banyak yang terus mendukungnya.

  • Sonya will become star again on TV or movie perhaps since she was an artist before joining JKT48. ganbatte Sonya. XD

Leave a Reply