Penipuan dengan mencatut nama orang masih terus terjadi. Kali ini, saya yang menjadi korbannya. Seseorang bernama Miko Rolib berpura-pura menjadi saya dan mencoba meminta uang kepada orang-orang. Terutama, yang dianggap punya jabatan tinggi di berbagai perusahaan.
Upaya Miko Rolib terungkap pada Selasa, 16 Mei 2022. Dia mengirimkan whatsapp ke salah seorang petinggi perusahaan BUMN. Saya kaget ketika dia meneruskan pesan dari nomor +62823-6361-1076 yang meminta uang dengan alasan Dhimas Ginanjar butuh bantuan uang untuk biaya melahirkan anaknya.
Berikut adalah pesan WhatsApp yang dikirimkan itu. Inisial sasaran penipuan saya sembunyikan:
[8:19 PM, 5/16/2022] +62 823-6361-1076: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yth.
Bpk. *************.
Hormat sy,
Dhimas Ginanjar Satria Perdana Pemred JawaPos.com
Sebelumnya sy mohon maaf Pak, disini sy berniat baik dan tidak ada niat buruk samasekali.
Sy memohon kepada Bpk untuk membantu Anak sy yg bernama Miko Rolib sebab istri-Nya akan kelahiran Caesar.
Anak kandung sy ini betul-betul dalam kesulitan untuk biaya operasi istrinya, mudah mudahan Bpk berkenan membantunya.
Sy sangat berterimakasih apabila Bpk berkenan membantu.
Semoga kita selalu diberi kemudahan dan kelancaran olh Allah SWT apapun itu niatnya. Amiiiiinnnn
No.rek-nya 8435427380 a.n Miko Rolib
Berikut adalah screenshoot setelah nama sasaran penipuan yang juga saya sembunyikan:
Setelah saya cek melalui aplikasi antispam, nomor +62823-6361-1076 dilaporkan atas nama Mico, Miko, atau Miko Panci.
Sedangkan nomor rekening 8435427380 terdaftar di BCA dengan nama Miko Rolib. Sama seperti informasi yang disampaikan melalui pesan WhatsApp kepada sasaran penipuan.
Melalui blog ini, saya menegaskan bahwa upaya yang dilakukan pemilik nomor +62823-6361-1076 atau Miko Rolib adalah penipuan. Dia mencatut nama saya dan institusi JawaPos.com secara sengaja dengan tujuan tidak baik. Saya tidak mengenal Miko sama sekali. Segala kerugian yang diakibatkan oleh upaya Miko Rolib memiliki resiko hukum yang layak untuk dilaporkan ke kepolisian.