Pilihan Raline Shah untuk membintangi film 5cm sangat tepat. Layar lebar pertamanya itu laris ditonton. Kini Raline menerima konsekuensinya, menjadi perbincangan banyak orang.
—
SAAT ditemui di kediamannya di sebuah apartemen di kawasan Senayan, Jakarta, Raline terlihat tergesa. Efek film 5cm diakuinya benar-benar dahsyat. Perempuan kelahiran 4 Maret 1985 itu menyatakan tidak memiliki banyak waktu luang karena jadwalnya kini sangat padat.
”Banyak yang nonton filmnya dan orang-orang bertanya, eh siapa cewek ini?” ujarnya.
Apalagi, di antara pemain 5cm lainnya, Raline terbilang pendatang baru. Bintang lainnya adalah Fedi Nuril, Pevita Pearce, Herjunot Ali, Saykoji, dan Denny Sumargo. Jadi, Raline menganggap wajar kalau makin banyak orang yang ingin lebih mengenal dirinya.
Berkat film yang disutradarai Rizal Mantovani tersebut, dia kini juga bisa mendapat sejumlah tawaran baru. Seusai wawancara pada Rabu lalu (16/1) itu, dia harus menjadi master of ceremony alias MC sebuah acara.
Jadwal makin sibuk, apakah Raline menyesal karena efek 5cm sedemikian besar? Dia mengatakan tidak. Lulusan National University of Singapore jurusan Political Science dan New Media & Communications itu mengaku sudah siap dengan segala risiko ketika menerima tawaran film tersebut. Termasuk, seandainya film itu gagal dan dirinya hanya menjadi sosok kecil dalam 5cm.
”Tapi, untungnya, banyak yang suka. Saya happy karena orang juga appreciate gunungnya dan enam karakter dalam film itu,” tegasnya.
Awalnya, Raline tidak menyangka 5cm bisa booming. Yang dia pikirkan ketika mau memerankan sosok Riani adalah keuntungan bisa pergi ke lokasi syuting di Gunung Semeru dengan gratis. Raline memang suka naik gunung. Tapi, sudah sangat lama dia tidak melakukannya lagi. ”Kali terakhir saya naik Gunung Kinabalu saat SMA,” ungkapnya.
Raline berpikir, ini adalah saat yang paling tepat bagi dirinya untuk memulai debut dalam film. ”Karya pertama harus bisa saya banggakan. Dan ini sudah yang paling bener. Filmnya netral. Nggak ada hantu, nggak ada ciuman, nggak menceritakan agama tertentu,” lanjutnya.
Meski pamornya sekarang meningkat, Raline mengaku belum memiliki rencana apa pun ke depan. Dia hanya ingin memberikan yang terbaik pada setiap kesempatan. Kalaupun karirnya di dunia hiburan sudah meredup, dia memastikan bisa langsung move on mencari pekerjaan lain. Bagi dia, berguna untuk diri sendiri bakal berefek positif bagi orang sekitar.
”Saya short time planner. Sebenarnya kalau ditanya cita-cita saya sesungguhnya jadi apa, nggak tahu deh,” ujar sulung tiga bersaudara tersebut.
Waktu kecil, dia ingin main teater. Karena itu, dia mewujudkannya. Bahkan sampai mewakili sekolah. Lalu, dia juga ingin jadi model dan sudah diwujudkan. ”Ya jadi model lumayan sukses lah ya,” imbuhnya.
Sayang, segala kesuksesan Raline di dunia entertainment belum bisa menggerakkan orang tuanya untuk memberikan support penuh. Sebab, Raline masih diharapkan mengikuti jejak orang tuanya yang berlatar belakang pengusaha dan politikus. Apalagi, di keluarganya, hanya Raline yang menjalani profesi sebagai artis.
Raline adalah putri pasangan Dr H Rahmat Shah dan Roselina Rahmat Shah. Selain anggota DPD di Medan, Rahmat Shah dikenal sebagai pengusaha sukses. Dia juga memiliki Rahmat International Wildlife Museum & Gallery di Medan.
Raline yakin bakal lebih didukung orang tua jika mengikuti bisnis keluarga. ”Orang tua memang tidak menentang keras, hanya tidak merekomendasikan saya kerja di dunia hiburan. Posisi saya lumayan berat. Orang lain yang di-support keluarga saja susah masuk ke dunia hiburan,” katanya. (dim/jan/c5/ayi)
Dibilang Kurang Tinggi, Ditolak Agensi
MEMILIKI paras cantik dan berkulit bersih dengan tinggi 172 cm ternyata tidak menjadi jaminan bagi Raline Shah untuk mudah menerjuni dunia modelling. Dia pernah ditolak saat mendatangi agensi model di Singapura. ”Mereka bilang, ‘Mana bisa kamu jadi model’,” katanya menirukan ucapan orang agensi model. Saat itu yang paling mendapat koreksi adalah pipinya yang chubby. Sang agensi juga mengatakan, rambut dan kulitnya Raline harus diperbaiki lagi. Selain masalah jerawat, warna kulitnya diakui saat itu tidak rata.
Tingginya yang 172 cm juga dipermasalahkan. Menurut mereka, tinggi badan seperti itu masih kurang untuk berjalan di catwalk luar negeri. Tetapi, dunia entertainment tampaknya sudah menjadi jalan Raline. Gagal di catwalk tidak membuatnya kehilangan kesempatan menjadi model.
Pada 2008, saat liburan kuliah, Raline mencoba mengikuti ajang Putri Indonesia. Dia mendapat gelar Putri Favorit, sedangkan pemenang utama diraih Zivanna Letisha Siregar. Meski gagal menjadi Putri Indonesia, Raline mengatakan ada hikmah yang diperolehnya. Yakni, dia semakin sadar bahwa dirinya bukan tipikal putri-putrian.
”Putri kan ngomongnya harus dijaga, sementara saya apa-adanya. Kalau tidak suka sesuatu, ya saya bilang tidak suka. Selain itu, kalau misalnya saat itu menang, bakal kacau rencana studi saya,” urainya.
Setelah pemilihan Putri Indonesia, jalan Raline di dunia entertainment kian mulus. Saat perempuan yang mahir berbahasa Inggris dan Prancis itu menjadi public relation di Singapura, datang tawaran untuk membintangi iklan Ponds. Yang menggembirakan, iklan tersebut ditayangkan di 12 negara.
Selang beberapa waktu kemudian, dia menjadi brand ambassador operator seluler XL. Tidak berhenti di situ, tawaran iklan setelah itu mengalir deras. Kini dia sudah membintangi 15 iklan. Hingga suatu saat dia dihadapkan pada pilihan untuk menjalani seni atau bekerja kantoran.
”Mumpung masih muda, saya memilih seni. Di Asia, menjalani seperti ini lebih tepat pada usia muda. Baik energi maupun skill-nya. Kalau sudah berumur 40 tahun, sulit, kecuali kita memiliki kemampuan yang oke,” terangnya. (dim/c8/ayi)
Tentang Gosip
AKHIR Oktober tahun lalu, saat namanya mulai masuk sebagai pendatang baru dunia hiburan Indonesia, Raline Shah langsung mendapat tamparan keras. Dia digosipkan sebagai pemicu retaknya hubungan solois Anji dengan calon istrinya (kini istri) Wina Natalia.
Bukan hanya itu, Raline juga disebut-sebut mengandung anak Anji. Padahal, kata Raline, hubungan mereka sebatas pekerjaan. Dia diminta untuk membintangi klip video Anji yang berjudul Berhenti di Kamu.
Gosip tersebut membuat orang tua Raline marah. Raline masing ingat, saat itu dirinya langsung diminta untuk menjadi orang biasa yang bekerja di kantor. ”Saya jelaskan ke orang tua bahwa itu nggak benar. Kalau misalnya hamil pun, saat sembilan bulan bakal ketahuan juga,” kata perempuan yang tak mau membicarakan soal kehidupan asmaranya itu. (dim/c13/ayi)
Lima Fakta Raline
- Sangat menyayangi dua saudara laki-lakinya.
- Passionate terhadap anak-anak.
- Lebih memilih celana daripada rok.
- Bukan perempuan penakut.
- Healthy freak, sangat peduli pada kesehatan.