Perjuangan Fans JKT48 Menonton Last Show Pajama Drive Tim J

Mawar Oranye untuk Oshimen Nyaris Pupus

Teater menjadi tempat ’’sakral’’ bagi fans idol group itu. Terlebih, Kamis (13/12) kemarin menjadi pertunjukan terakhir set list Pajama Drive. Sayang, fans culas membuat banyak orang tak bisa masuk.

Suasana antrian tiket pertunjukan terakhir set list Pajama Drive oleh Tim J

DHIMAS GINANJAR, Jakarta

PAGI baru saja menyapa Jakarta ketika segerombolan laki-laki dengan kaus merah memasuki f(X) Mall. Belum banyak tenant yang buka. Namun, depan Teater JKT48, lantai 4 mal itu, sudah ramai. Puluhan pemuda duduk di antara pembatas merah yang memisahkan antrean dengan jalan.

Mereka adalah fans yang tidak memegang tiket dan berharap mendapat ’’limpahan’’ dari tiket yang batal ditebus. Memang, ticketing selama ini adalah dengan cara fans mengirimkan email ke official, lantas diverifikasi. Fans yang beruntung mendapat tiket akan mendapatkan email balasan dari manajemen.

Makin siang antrian terus bertambah, banyak yang membawa buah tangan berupa kado atau bunga. Dari kaos merah bertuliskan JKT48 terlihat beberapa identitas darimana mereka berasal. Ada yang dating dari Ambarawa, Jogjakarta, Surabaya, bahkan Kalimantan. ’’Gue bawa bunga untuk Shanju,’’ ujar Nugroho Budianggoro.

Member JKT48 bernama lengkap Shania Junianatha itu memang oshimem (member yang paling didukung) Nugi –Sapaan akrab Nugroho–. Setangkai bunga mawar oranye tersebut rencananya bakal diberikan saat hi touch usai teater digelar. Dijaga betul bunga itu agar tidak rusak.

Apalagi, begitu sampai di teater pukul 17.45 kerumunan fans makin padat. Mereka yang memegang verifikasi email dari official dan fans waiting list menjadi satu. Menit demi menit dilaluinya dengan sabar hingga antrian membawanya ke depan loket. Peluh yang bercucuran tak lagi dianggap sebagai halangan.

Namun, semangatnya langsung rontok begitu sampai di loket penukaran. Staff yang mencocokkan email verifikasi dengan daftar menyebutnya tak bisa mengambil tiket karena sudah diambil. Padahal, dia tak pernah melakukan itu. ’’Bilangnya, tiketnya udah ada yang ambil,’’ kagtanya lemas.

Bagaikan langit runtuh, sebab pemuda 31 tahun udah terlanjur senang saat official memberitahunya mendapat tiket. Bahkan, dia sempat mention oshimemnya bakal dating show Pajama Drive terakhir itu. Melangkah gontai keluar antrian, dia berharap menemukan cara untuk masuk. Tapi gagal.

Tidak mau bunga mawar tersebut ikut layu, Nugi menitipkan pada temannya. Bersama ratusan fans lain yang tidak mendapat tiket, dia memilih bertahan. Sebuah televise kecil disebelah bothmarchendise menjadi pelipur lara. Dari layar kaca itu sempat ada siaran langsung, tapi tidak lama dimatikan karena fans terlalu berisik.

Fans memang tidak diam saat menonton tayangan itu. Mereka tetap meneriakkan chant atau teriakan-teriakan khusus. Mungkin, dianggap mengganggu tenant lain sehingga official memilih untuk mematikan. Namun, itu bukan berarti fans meninggalkan teater. Mereka tetap setia menunggu hingga show berakhir sekitar pukul 22.00.

Berbeda dengan Nugi, Rezza Habibie bisa dikatakan lebih beruntung. Apply tiket dari official tidak sempat diakui oleh fans culas. Sehingga dia bisa masuk kedalam teater berkapasitas 300 orang itu. ’’Semoga JOT (JKT48 operation team) bisa memperbaiki kekurangan dan kekisruhan ticketing,’’ harapnya.

Beruntung, kekisruhan masalah tiket tetap membuat show berjalan lancar meski molor dari jadwal awal, pukul 19.00. Rezza menyebut kalau show terakhir Pajama Drive itu sangat luar biasa. Member dinilai sukses merangkum penampilan selama tujuh bulan sejak teater pertama di bulan Mei menjadi satu pertunjukan spektakuler.

Apalagi, Rezza mengikuti perkembangan sister group pertama AKB48 di luar Jepang itu sejak awal. Dia berharap di set list berikutnya member JKT48 bisa memberikan yang terbaik. Menurutnya, usaha yang dicapai sekarang masih jauh dari sebuah kesuksesan, apalagi untuk menyamai kakak mereka AKB48. ’’Semoga usaha keras yang mereka lakukan bisa membawa JKT48 ke sebuah kesuksesan dan membawa nama baik bangsa Indonesia,’’ katanya.

Member JKT48 sendiri saat jikoshoukai atau memperkenalkan diri mengapresiasi keberadaan fans. Sembari menangis, Nabilah Ratna Ayu Azalia mengatakan betapa berharganya fans yang terus memberikan dukungan. ’’Terima kasih, dari awal debut terus setia sama kami,’’ katanya sambil terisak dan mengusap air mata.

Begitu juga dengan Rena Nozawa, member 14 tahun asal Jepang itu terharu dengan kuatnya dukungan fans. Sambil terisak dia berbicara kalau kendala bahasa adalah yang tersulit diawal karirnya sebagai member JKT48. Bahkan, saat awal-awal dahulu dia tidak bisa berbahasa Indonesia sama sekali. ’’Sangat berat. Saya terus berusaha, dan karena kalian semua saya bisa sampai disini,’’ katanya.

Sekitar dua jam show berlangsung dan ditutup dengan bonus song Gomen ne Summer, dan Heavy Rotation. Saat keluar teater, ada sesi hi touch. Momen bagi fans untuk menyerahkan hadiah. Bersama fans lain, Nugi masih setia menunggu. Dia ingin melihat Shanju keluar sambil membawa bunganya.

Sayang, petugas tak mau memberi toleransi. Bersama fans lainnya, Nugi diusir. Dia tak sempat melihat apakah kuntum mawar oranye yang dititipkannya sampai ditangan Shanju atau tidak.

Kinal saat membawakan Kagami no Naka no Jean D’arc

Leave a Reply