Review AMD A10-7850K

KELUARGA Accelerated Processing Unit (APU) dari AMD kembali bertambah setelah pada pertengahan Januari lalu generasi Kaveri resmi diluncurkan. Banyak janji peningkatan performa dibanding generasi sebelumnya Richland. Salah satunya, karena terintegrasinya prosesor itu dengan GPU seri R7.

Saat diperkenalkan di Hotel Sultan, Jakarta, petinggi AMD menjelaskan berbagai kebolehan APU Kaveri. Khususnya soal bermain game, GPU seri R7 disebut-sebut mendongkrak performa grafis prosesor ini. Dalam uji coba kali ini, semua saya lakukan dengan standar alias tanpa overclock. Nah, untuk membuktikan ketahungguhan prosesor ini, saya berkesempatan mencoba Kaveri A10-7850K. 

Ryan Sim ASEAN General Manager AMD Far East saat memperkenalkan Kaveri di Jakarta

HARDWARE
DALAM pegujian ini, prosesor APU A10-7850K saya padukan dengan beberapa komponen dibawah ini:
Prosesor: AMD A10-7850K APU with Radeon R7 Graphics
Sistem Operasi: Windows 8.1 (64-bit)
Motherboard: ASRock FM2A88X Extreme6+
RAM: Apacer GIANT II 8gb dual chanel 4gb x 2DDR3-2133Mhz (PC-17000)
Hard Disk: SSD Crucial M4 120GB

DISCLAIMER
PENGUJIAN aplikasi maupun games saya lakukan sendiri dengan spesifikasi komponen yang sudah saya tuliskan di atas. Hasil tentu saja sangat mungkin berbeda. Apalagi, kalau komponen yang digunakan berbeda. Untuk hasil terbaik, pastikan driver terbaru sudah terinstall.

PCMark 
PENGUKURAN benchmark menggunakan PCMark dari Futuremark menunjukkan dengan jelas kalau prosesor ini sama asyiknya untuk digunakan sebagai pekerjaan sehari-hari maupun bermain games. Pengukuran dibagi menjadi tiga, pertama adalah Hpome Score yang menitik beratkan pada penggunaan PC rumahan. Sekedar browsing, mengetik, bermain game ringan seperti mini games, hingga mengedit foto secara ringan.

Pengujian berikutnya adalah Creative Score. Ada tambahan pengujian dengan simulai edit video, musik, dan foto yang lebih kompleks. Untuk games, simulasi ditingkatkan ke pengaturan lebih berat. Creative score juga menguji saat digunakannya video chat, tetapi bukan lagi komunikasi dua arah melainkan secara grup.

Terakhir, adalah pengujian Work Score. Menitikberatkan pada pengujian PC untuk bekerja. Ini lebih berkutat pada penggunaan software semacam microsoft office. Yang diuji diantaranya adalah penggunaan spreadsheet (familiar dengan excel) dengan banyak data. Lantas, ada mengetik, browing, hingga video chat. Berikut hasil tesnya.


[spoiler intro=Home Score]
Home Score: 3338.0
Web Browsing – Amazonia: 0.14 s
Web Browsing – JunglePin: 0.35 s
Writing: 4.46 s
Casual Gaming: 31.0 fps
Video Chat v2 / Video Chat playback 1 v2: 30.0 fps
Video Chat v2 / Video Chat encoding v2: 34.0 ms
Advanced Photo Editing part 1: 0.29 sTest duration 36 min 27 s
Web Browsing – JunglePin: 0.34759 s
Web Browsing – Amazonia: 0.14019 s
Writing: 4.5 s
Casual Gaming: 31 fps
Video Chat v2 / Video Chat playback 1 v2: 30 fps
Video Chat v2 / Video Chat encoding v2: 34 ms
Advanced Photo Editing part 1: 0.28912 s
[/spoiler]

[spoiler intro=Creative Score]
Creative Score 3983.0
Video To Go part 1: 19.4 s
Video To Go part 2: 23.5 s
Web Browsing – Amazonia: 0.14 s
Web Browsing – JunglePin: 0.35 s
Music To Go: 14.2 s
Mainstream Gaming part 1: 13.5 s
Mainstream Gaming part 2: 6.29 s
Video Group Chat playback 1: 30.0 fps
Video Group Chat playback 2: 30.0 fps
Video Group Chat playback 3: 30.0 fps
Video Group Chat encoding: 34.0 ms
Advanced Photo Editing part: 10.29 s
Advanced Photo Editing part: 219.6 s
Video Editing 4k part 1: 10.2 s
Video Editing 4k part 2: 20.0 s

Test duration 61 min 37 s
Web Browsing – JunglePin: 0.34781 s
Web Browsing – Amazonia: 0.13976 s
Video To Go part 1: 19 s
Video To Go part 2: 23 s
Music To Go: 14 s
Video Editing 4k part 1: 10 s
Video Editing 4k part 2: 20 s
Mainstream Gaming part 1: 13 s
Mainstream Gaming part 2: 6.3 s
Video Group Chat playback 1: 30 fps
Video Group Chat playback 2: 30 fps
Video Group Chat playback 3: 30 fps
Video Group Chat encoding 34 ms
Advanced Photo Editing part 1: 0.28793 s
Advanced Photo Editing part 2: 20 s
[/spoiler]


[spoiler intro=Work Score]
Work Score 4473.0
Web Browsing – Amazonia: 0.14 s
Web Browsing – JunglePin: 0.35 s
Writing: 4.43 s
Video Chat v2 / Video Chat playback 1 v2: 30.0 fps
Video Chat v2 / Video Chat encoding v2: 34.0 ms
Spreadsheet: 3.17 s

Test duration 28 min 23 s
Web Browsing – JunglePin: 0.34872 s
Web Browsing – Amazonia: 0.13995 s
Writing: 4.4 s
Video Chat v2 / Video Chat playback 1 v2: 30 fps
Video Chat v2 / Video Chat encoding v2: 34 ms
Spreadsheet: 3.2 s
[/spoiler]

Adobe Photoshop
SOFTWARE dari Adobe ini bersama Lightroom sudah menjadi salah satu aplikasi wajib untuk mengolah foto. Penggunaannya makin menyenangkan saat menggunakan prosesor A10-7850K. Hasil pengujian yang saya dengan Photosop CC menunjukkan performa yang tidak mengecewakan. Berbagai filter bawaan mampu dijalankan cukup cepat. Tentu saja, kalau hanya sekedar mengatur gamma, level, hingga sharpen tidak membuat prosesor ini bekerja ngos-ngosan.

Untuk mengukur benchmark, saya menggunakan metode dari hardwareheaven.com. Termasuk dengan file foto beresolusi besar untuk menjadi bahan uji coba. Ini adalah hasilnya:
[spoiler intro=Work Score]

Texturizer Test 1,1 detik
CMYK Colour Conversion 1,1 detik
RGB Colour Conversion 11 detik
Ink Outlines 14,4 detik
Dust and Stratches 1,5 detik
Watercolor 14,1 detik
Texturizer 1 detik
Stained Glass 12,2 detik
Lighting Effect 3,9 detik
Mosaic Tiles 6,4 detik
Extrude 56,2 detik
Smart Blur 23,8 detik
Under Painting 16,2 detik
Pallete Knife 14,2 detik
Sponge 20 detik

[/spoiler]
Tidak hanya itu, saya juga mencoba untuk mengeksekusi gambar dari hardware heaven menggunakan smart sharpen. Caranya cuup mudah, setelah jendela smart sharpen di tab filter terbuka, geser kursor ke kanan semua. Cukup berat memang pengaplikasian filter tersebut. Hasilnya, menggunakan A10 7850K ini mendapatkan hasil 90 detik.

JPEG Decoder
AMD juga mengembangkan software untuk memaksimalkan proses membaca foto. Dalam Catalyst terbaru, sudah disisipkan JPEG Decoder dari AMD. Tentu ada bedanya dengan built ini decoder yang ada saat ini. JPEG Decoder baru ini mampu membuka file foto lebih cepat. itu sudah saya buktikan saat membuka folder foto yang berisikan berbagai ukuran file foto. Buffer sediki nggak apa kan ya.

[embedplusvideo height=”200″ width=”289″ editlink=”http://bit.ly/1vOfIQ7″ standard=”http://www.youtube.com/v/nk0wVCuAnYs?fs=1″ vars=”ytid=nk0wVCuAnYs&width=289&height=200&start=&stop=&rs=w&hd=0&autoplay=0&react=1&chapters=&notes=” id=”ep7847″ /]

 

3DMark
UNTUK mengetahui seberapa handal GPU prosesor ini, saya menggunakan software 3DMark dari Futuremark. Ada tiga pengujian yang didasarkan pada kategori. Pertama mereka menggunakan semacam simulasi game yang bernama Fire Strike. Di kategori itu, 3DMark akan menguji kemampuan dalam menjalankan DirectX 11. Pengujian ini menitik beratkan pada performa PC untuk bermain game tingkat tinggi.

Lantas, ada test menggunakan Cloud Gate. Test ini lebih ringan dibanding Fire Strike karena untuk mengukur performa dari notebooks maupun PC rumahan. Sama seperti Fire Strike, Cloud Gate juga mengukur DirectX11, tapi pada perangkat yang masih dimaksimalkan pada DirectX 10.

Sedangkan Ice Storm lebih ringan lagi karena test ini juga untuk mengukur kemampuan smartphone. Tapi, juga untuk PC dengan metode tes Directx 11 yang terbatas pada Direct 3D level 9. Simak hasil pengujiannya di bawah ini:
[spoiler intro=3DMark]

Parameter FIRE STRIKE 1.1 CLOUD GATE 1.1 ICE STORM 1.2
3D Mark Score 1335 6249 60333
Graphics Score 1464 9001 76762
Physics Score 4428 3019 34494
Combined Score 494
Graphics Test 1 17.39 fps 137.8 fps 1328.9 fps
Graphics Test 2 25.59 fps 240.6 fps 2338.7 fps
Physics Test 14.1 fps 9.59 fps 109.5 fps
Combined Test 2.3 fps – 

[/spoiler]

Hasil test menunjukkan kalau prosesor ini mampu menjalankan game berat dengan cukup baik. Itu terlihat dari graphics test 2 yang mendapat angka 25.59 fps. Graphics test dua sendiri adalah menguji partikel dan simulasi grafis dengan berbagai resolusi dan parameter. Hasil maksimal 25.59 fps tentu tidak seberapa memuaskan jika dibandingkan dengan kartu grafis tingkat tinggi. Tetapi, hasil tersebut sangat baik untuk ukuran APU saat ini.

Namun, hasil ini tidak baku karena tiap game memiliki karakteristik yang berbeda. Bisa dilihat dibahasan game nanti dan akan terlihat beberapa game berat mampu dijalankan dengan baik tanpa lag. Malah, ada beberapa game yang mampu mendapat fps tinggi meski seting game ada ditingkat normal, maupun high. Kesimpulan singkat dari hasil tes, pengguna prosesor ini tidak perlu lagi menjalankan seting game dalam parameter low.

GAMES 
PROSESOR ini dijanjikan bisa menjalankan berbagai game dengan baik tanpa bantuan GPU card. Menarik, karena APU generasi sebelumnya dari keluarga Richland tidak bisa menjalankan game dengan seting terbaik. Umumnya, game hanya berjalan pada seting rendah atau paling banter di medium.

Nah, ambisi AMD untuk menghadirkan prosesor APU superior mulai direalisasikan di Kaveri. Apalagi, di prosesor A10-7850 yang say acoba ini. Banyak game yang mampu dijalankan lebih dari sekedar setting medium. Jadi, anda bisa dengan percaya diri mengatakan: ’’bye… bye… settingan low’’. 

Far Cry 3
SALAH satu game favorit. Selesai instalasi, secara otomatis kualitas game akan diset ke optimal dengan berbagai parameter low. Tapi, coba parameter tersebut dinaikkan ke high. Ya, anda tidak salah baca, dan Far Cry 3 bisa berjalan dengan lancar kok.

Tidak banyak lag yang muncul. Apakah itu berarti benar-benar bebas saat memainkan Far Cry 3? Saya tidak tahu di desktop milik anda. Tapi, di PC yang saya gunakan, ya. Termasuk saat game ini berjalan di hutan dengan berbagai tanaman dan detail lainnya.

Hasil peghitungan frame per second menggunakan Fraps, rata-rata frame tiap detik adalah 29.263. Kasarnya, sama dengan beberapa rekaman video yang bisa menyimpan 29 gambar per detik. Pada game Far Cry 3, minimal frame yang terekam adalah 21 dan tertingginya di 42.

Tomb Raider
APALAH artinya memainkan game Tomb Raider tanpa mengaktifkan fitur Trees FX. Menggunakan prosesor ini, tidak ada keraguan untuk membuat karakter Lara Croft lebih asyik dimainkan dengan menaikkan parameter ke setting high!.

Surprise, karena prosesor Richland hanya mampu menjalankan game ini di setingan rendah. Tentu saja, tidak bisa memaksakan fitur Trees FX. Dan itu artinya, karakter Lara Croft menjadi membosankan karena tidak bisa menunjukkan keseksian sang putri kaya dan petualang itu.

Berbeda dengan A10-7850K, game ini mampu dijalankan dengan seting high di resolusi layar 1280×720. Hasil frames yang didapat melalui Fraps, terendah adalah 9, tertinggi 61, dan rata-rata 15,757. Namun, hasil pengukuran dari fitur benchmark di game menghasilkan angka lebih tinggi ketmbang Fraps.

Pro Evolution Soccer 2014
DIANTARA dua game diatas (Tomb Raider dan Far Cry 3), game sepak bola besutan Konami ini bisa dikatakan paling ringan. Terlihat dengan tingginya rata-rata frames per second yang berhasil direkam oleh Fraps. Dimainkan dengan resolusi 1280×720, rata-rata frames adalah 54,797 dengan nilai terendah 14, dan tertinggi 64 saat dijalankan pada seting high.

Jadi, feel free untuk memainkan game ini bareng dengan teman-teman tanpa takut lag. Bagaimana dengan game sepak bola lain seperti FIFA 14? Menurut saya, tidak jauh berbeda. Tetap bisa jalan dengan lancar.

Need For Speed Rivals
SIAPA yang tidak ingin memainkan game ini. Seru, menegangkan, dan dibalut dengan grafis yang memukau. Dulu, game ini kerap menjadi momok bagi para gamers karena untuk menjalankan dengan setting tertinggi, butuh kartu grafis tambahan.

Tapi, dengan APU A10-7850K kekhawatiran itu tidak perlu muncul lagi. Saat saya memainkan game milik Electronic Arts ini, bisa kebut-kebutan dengan seting tinggi. Tetap bisa berjalan lancar tanpa lag. Tapi ingat, ngebutnya cuma di game ya, jangan dipraktikin di jalanan.

Melalui Fraps, frames per second di game Need For Speed Rival untuk seting resolusi layar 1280×720 cukup rendah dibanding game lainnya. Rata-rata hanya 15,250 per detik, tetapi itu cukup untuk menjalankan game dengan lancar. Sedangkan titik terendah adalah 12 dan frames tertinggi 18.

Assasin Creed Liberation
GAME ini sulit ditaklukkan oleh APU A10 7850K. Apalagi, saat game ini dijalankan di resolusi 1920×1080 dengan setingan tinggi. Sangat berat. Hasil penghitungan frames per second oleh Fraps menunjukkan hasil yang sangat rendah. Rata-ratanya hanya 4.47 dengan nilai tertinggi 6 dan terendah 3.

Hasil yang lebih baik, saat screen resolution diturunkan ke 1280×720 dengan parameter high. Sudah tidak terlalu ngelag. Fraps mencatat rata-rata frames per secondnya adalah 8,907, terendah menjadi 3, dan tertingginya di angka 11.

Assasin Creed Liberation benar-benar nyaman dimainkan saat resolusi yang sama tetapi setting diturunkan menjadi normal atau medium. Rata-rata frames per second melonjak dari 8,907 menjadi 20,510. Lantas, frames terendah adalah 19 per detik dan tertinggi 31.

*TIPS
Beberapa game mampu dijalankan di resolusi 1920×1080. Kalau terasa berat, coba turunkan seting di 1280×720. Umumnya, game masih nyaman dijalankan. Kalau masih belum puas, bisa diatur dengan mengubah screen resolution atau parameter setting game.

KESIMPULAN
TIDAK sulit untuk menyimpulkan bahwa prosesor ini layak dibeli. Meski hanya APU, kemampuan GPUnya bisa menjawab tantangan aplikasi popoluer saat ini. Dari hasil benchmark, A10-7850K memang masih belum bisa menyentuh keperkasaan Intel Core i7. Namun, beberapa seri Core i5 sudah mampu disaingi oleh prosesor ini.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah soal pendingin prosesor. AMD menyertakan kipas dalam paket pembelian. Itu artinya, mereka sudah mengkalkulasi kalau kipas itu sudah cukup untuk mendinginkan prosesor saat bekerja. Namun, saya pribadi menyarankan untuk menggunakan pendingin pihak ketiga agar lebih maksimal.

Leave a Reply