Review Radeon R9 290

SIAPA yang tidak ingin punya kartu grafis level tinggi seperti Radeon R9 290?. Performa yang tinggi, cocok untuk melakukan segala sesuatu yang membutuhkan video grafis. Mulai dari bermain game, sampai untuk editing video. Namun, harga yang relatif mahal membuatnya sulit dijangkau.

Bagi yang penasaran, berkesempatan untuk mencobanya. Kartu grafis yang saya gunakan merupakan model referensi di situs resmi AMD. Spesifikasi singkatnya, punya RAM 4 GB dengan bus interface 512 bit. Untuk clock standarnya, sebesar 947 MHz.

BENCHMARK
Untuk menguji kehandalan Radeon R9 290, saya menggunakan beberapa software seperti 3DMark, Furmark, dan Cinebench R15. Kartu grafis itu, dipasangkan dengan prosesor AMD FX 8350, RAM 8 GB, SSD 120 GB, pendingin Dark Knight Hawk Edition milik Xigmatek.

3DMark
Fire Strike Series
DALAM pengujian menggunakan software besutan Futuremark ini, saya sengaja tidak mengukur hasil untuk Sky Diver atau yang lebih rendah. Sebab, sudah jelas kalau Radeon R9 290 digunakan untuk PC gaming tingkat tinggi. Buktinya, skor tinggi Fire Strike yakni 7864.

Berbeda tipis 1200 poin dengan nilai rujukan tertinggi yang dibangun atas Intel Core i7-4770K dengan NVIDIA GeForce GTX Titan dan 16 GB RAM. Skor tinggi yang didapat karena tes grafis 1 dan 2 juga mendapat nilai tinggi. Masing-masing, 52,73 FPS dan 40,25 FPS.

Itu menjadi tanda kalau berbagai game mainstream mampu dijalankan dengan lancar di resolusi tinggi. Bagaimana dengan Fires Strike Extreme yang lebih tinggi? tetap menghasilkan nilai tinggi yaitu 4432. Kalau dibandingkan dengan nilai rujukan (spesifikasi PC yang sama dengan sebelumnya), cuma beda 300 poin.

Nilai grafis 1 mendapat 28,08 FPS dan grafis 2 memperoleh 17,44 FPS. Itu artinya, kalau punya monitor yang mendukung resolusi 2560×1440 piksel, masih bisa menjalankan game dengan grafis tinggi. Namun, resolusi itu sebenarnya jarang digunakan untuk bermain game juga sih.

Terakhir, adalah tes terberat yakni Fire Strike 4K. Pengujian dilakukan untuk menguji bagaimana kalau ada gamers yang menjalankan game di resolusi 3840×2160 piksel. Hasilnya, mendapat nilai 2381. Nilai grafis 1 sebesar 12.45 FPS dan grafis 2 sebesar 8.70 FPS.
Dari hasil itu, menjalankan game dengan resolusi ekstra tinggi tidak bisa dengan seting grafis tertinggi. Tetapi, bermain dengan kualitas lebih rendah seperti medium, atau low quality masih memungkinkan.

Furmark
MEMBERIKAN beban tertinggi adalah cara yang tepat untuk mengetahui kehandalan kartu grafis. Nah, Furmar mampu memberikan tingkatan stress terberat itu. Saya mengujinya dengan resolusi 1920×1080 piksel dua kali. Pertama, tanpa antialias (AA), dan satu lagi menggunakan AA 8 samples.

Hasil tanpa AA menunjukkan skor yang tinggi yaitu rata-rata 62 FPS. Nilai tertinggi yang didapat adalah 65 FPS dan terendah 61 FPS. Untuk tingkat panas, Furmark merekam titik tertingginya adalah 83 derajat celcius pada puncak stress.

Sedangkan saat diberi beban AA 8 samples, nilai yang didapat memang langsung jeblok. Menjadi rata-rata 18 FPS dengan skor tertinggi 19 FPS dan terendah 18 FPS. Namun, kalau dibandingkan dengan pengujian serupa, nilai itu masih tergolong tinggi.

Cinebench R15
RADEON R9 290 layak untuk menjadi pilihan bagi videographer. Itu karena hasil pengujian melalui Cinebench R15 mendapatkan skor yang tinggi. Yaitu, 82.83 FPS. Berdasar nilai patokan yang disediakan Maxtron selaku pengembang, Radeon R9 290 memang selalu mendapat nilai tinggi disbanding pesaingnya. Lihat saja sekor di gambar ini.

GAME
SEBAGAI kartu grafis kelas atas, tentunya ’’haram’’ hukumnya untuk memainkan game dengan seting grafis rendah. Semua percobaan yang saya lakukan disini menggunakan setelan grafis tertinggi dengan resolusi 1920×1080 piksel.

Far Cry 4

FRAPS menangkap 77,9 FPS untuk nilai rata-rata yang di dapat sepanjang pengujian. Nilai tertingginya adalah 115 FPS dan terendah 39 FPS. Dengan nilai terendah yang masih bisa membuat game berjalan dengan smooth, tentu saja membuat kartu grafis ini tidak memiliki masalah untuk menjalankan Far Cry 4.

Semua tahu kalau game ini punya latar pemandangan yang sangat indah. Bermain menggunakan R9 290 membuat anda tidak kehilangan detil itu sama sekali. Tidak hanya latar belakang, bermain dengan seting grafis tertinggi membuat detil karakter juga tampil sempurna.

Battlefield 4

GAME perang ini masih menjadi salah satu favorit yang terus saya mainkan. Bermain secara offline maupun online tidak ada kendala sama sekali. Dengan seting grafis tertinggi, benchmark internal menunjukkan angka yang memuaskan. Yakni, 55 FPS.

Nilai yang didapat relatif stabil. Tidak terjadi penurunan signifikan ketika sedang beradapan di depan banyak musuh, atau berdapan face to face. Yang jadi masalah justru, terlalu nyaman bermain membuat lupa waktu hehehe.

Tomb Raider

PETUALANGAN Lara Croft juga tidak meninggalkan masalah sama sekali. Sebab, seting grafis tertinggi plus Tress FX yang membuat rambut Lara berkibar layaknya bendera berjalan dengan lancar. Detil latar belakang juga terlihat dengan sempurna.

Pengukuran melalui benchmark internal game, menunjukkan angka rata-rata yang tinggi yakni 59,1 FPS. Nilai tertinggi yang didapat adalah 50.8 FPS dan skor tertinggi mencapai 60.0 FPS.

KESIMPULAN
HARUSNYA, tidak ada keraguan untuk meminang Radeon R9 290. Uang yang dikeluarkan sebenarnya sebanding dengan yang di dapat. Namun, bermain di level high end memang tidak menjadikan kartu grafis ini sebagai barang sejuta umat. Kalau ada uang yang tersisa, bolehlah menabung untuk membeli.

Leave a Reply