BELUM lama ini, AMD meluncurkan jajaran kartu grafis barunya. Berbasis arsitektur Graphics Core Next (GCN), AMD mengeluarkan Seri R7 dan R9. Salah satu andalannya adalah teknologi bernama Mantle yang dikembangkan sendiri oleh AMD. Klaimnya, memudahkan pengembangan game multi-platform, untuk PC dan juga konsol next-gen1.
Gampangnya, game yang dikembangkan dengan teknologi Mantle plus GCN disebut-sebut bisa meningkatkan performa dan kualitas gambar. Kedua seri tersebut juga sudah mendukung DirectX 11.2 yang dioptimalkan untuk sistem operasi Windows 8.1. Selain performa, efisiensi daya juga diperhatikan, dan tentu saja soal harga.
Untuk seri R7, karena masuk dalam kategori menengah, dibandrol kurang dari Rp 2 juta. Sedangkan seri R9, ditujukan untuk gamer high end yang ingin punya kartu grafis kelas atas. Tentu saja, harga yang ditawarkan juga lebih mahal dengan kisaran diatas Rp 2 juta.
Nah, kali ini saya akan mencoba ketangguhan tiga kartu grafis terbaru AMD tersebut. Yakni, Radeon seri R7 260x, Radeon R9 270x, dan Power Color R9 280x. Ketiganya saya uji dengan perangkat dibawah ini:
[spoiler title=”Perangkat”]
Prosesor: AMD FX-3850
Motherboard: Gigabyte GA-990FXA-UD5
RAM: 2x4GB DDR3 PC10600
Hard Disk: Seagate Barracuda 250GB 7200 RPM 8MB Cache
Monitor: Dell U2312HM
[/spoiler]
Radeon R7 260x
BERDASAR situs AMD, jargon yang diusung untuk kartu grafis seri R7 adalah: The power to do it all. Perusahaan itu yakin betul kalau ’’Bonaire’’ ini mampu menjadi solusi komputasi saat ini. Selain handal diajak bermain game, juga cocok untuk bekerja mengedit foto dan video, atau sekedar menonton video resolusi tinggi.
Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, kartu grafis ini mendukung DirectX 11.2 dan tentu saja, Mantle. AMD menyatakan kalau seri R7 juga siap dipadukan dengan monitor beresolusi 4K.
Mengenai kartu grafis yang saya uji, adalah seri Radeon R7 260x. Berbasis GPU Process 28nm, clock 1100MHz, dan virtual RAM 2 GB DDR5, dengan konektor power 6-pin (selengkapnya lihat GPUz dibawah ini).
[spoiler title=”CPUz”]
[/spoiler]
R9 Series
PANGSA pasar seri R9 tentu berbeda dengan R7 yang bisa dikategorikan dalam kelas menengah. Dengan jargon: For gamers who demand the best, seri ini menjanjikan permainan game yang tanpa lag meski dengan parameter seting game tertinggi sekalipun.
Radeon R9 270x
SITUS resmi AMD menunjukkan kalau Radeon R9 270X menggunakan Pitcairn XT. Memang, ’’otak’’ yang digunakan sama dengan Radeon HD 7870 GHz. Lantas, diperkuat dengan 1280 Stream Processor, 80 Texture Units, dan 32 ROP Units. Radeon R9 270X dilengkapi bandwidth memory sebesar 256-bit dan memori DDR5 2GB.
Kartu grafis ini butuh lebih banyak asupan daya. Itu terlihat dengan adanya konektor daya PCIe 2x 6-pin. Berarti, untuk menjalankan kartu grafis ini butuh daya hingga 225 Watt. Meski demikian, Radeon R9 270X memiliki nilai TDP atau thermal design power (apa itu TDP?) sebesar 180 Watt.
[spoiler title=”CPUz”]
[/spoiler]
Power Color R9 280x
BISA dikatakan, ini adalah seri kartu grafis terbaik dari AMD untuk seri R9. Rahasianya adalah penggunaan chip Tahiti XTL. Itu membuat kartu grafis ini mempunyai 2048 Stream Processor, 128 Texture Units, dan 32 ROP Units. Makin garang karena punya bandwidth memory sebesar 384-bit dan memori GDDR5 sebesar 3GB.
Soal daya, seri R9 ini juga lebih boros karena punya slot power PCIe 6-pin dan 8-pin yang harus dipenuhi. Berarti, total daya yang bisa diterima graphic card ini sebesar 300watt. Sedangkan TDP atau thermal design power (apa itu TDP?) lebih rendah 50 poin alias 250 watt.
[spoiler title=”CPUz”]
[/spoiler]
Metode
Pengujian saya lakukan dengan menggunakan beberapa software. Yakni, pengukur benchmark seperti 3DMark, dan Furmark. Pengukuran menggunakan preset yang ada dan tidak saya ubah kecuali resolusi. Hanya dua resolusi yang saya uji sepanjang melakukan tes (termasuk game) adalah 1920×1080 dan 1280×720.
Sedangkan untuk game, saya menggunakan Fraps untuk mengukur besaran minimal, maksimal, dan rata-rata frame per second (fps) atau kemampuang membaca gambar per detik. Namun, ada juga yang menggunakan pengukur benchmark internal game seperti Tomb Raider.
Saat menguji coba, tidak ada aplikasi lain yang berjalan kecuali game dan Fraps. Untuk antivirus, yang saya gunakan adalah BitDefender dan mendukung mode game. Setiap game yang saya coba selalu diusahakan berada pada lokasi yang sama sehingga pengukurannya bisa mendekati sama.
Namun, kadang kondisi itu tidak bisa sama betul. Apalagi, untuk game yang tidak mempunyai pengukuran benchmark internal. Seperti Need for Speed: RIVALS misalnya. Meski berada di jalanan yang sama, bertambah komplek atau ringannya frame bisa terjadi karena bertambahnya mobil umum yang lewat.
Sedangkan untuk driver, saya menggunakan Catalyst yang terbaru (versi Beta). Begitu juga dengan software pengukur benchmark yang saya gunakan.
DISCLAIMER
PENGUJIAN aplikasi maupun games saya lakukan sendiri dengan spesifikasi komponen yang sudah saya tuliskan di atas. Hasil tentu saja sangat mungkin berbeda. Apalagi, kalau komponen yang digunakan berbeda. Untuk hasil terbaik, pastikan driver terbaru sudah terinstall.
3D Mark
ADA tiga pengujian yang dibawa software 3DMark. Fire Strike, Cloud Gate, dan Ice Storm. Yang perlu diperhatikan disini adalah hasil pengujian pada Fire Strike karena ditujuksn untuk menguji performa dari PC game tingkat atas. Cocok untuk menguji ketiga kartu grafis yang sudah diklaim mampu memain game dengan seting berat.
Anda bisa menuju situs 3DMark untuk melihat dan membandingkan hasil benchmark. Kalau tidak mau repot, oke saya kutip beberapa disini J. Hasil benchmark untuk R7 200 mampu menghasilkan total score 3754. Angka itu, lebih tinggi daripada beberapa pembanding.
Sebut saja Intel i7 yang dipasangkan bareng GeForce GT620M, atau AMD A10-4600M. Score ini beda tipis dengan Intek i5-3570K dengan AMD Radeon HD6970. Namun, kartu grafis ini belum bisa menandingi kekuatan dari Intel i7-4770K jika dipasangkan dengan GeForce GTX Titan.
Keperkasaan Intel i7-4770K mulai terkejar ketika menggunakan Power Color R9 280x. Meski masih belum bisa sangat mendekati, jarak keduanya hanya terpaut sekitar 2500 poin. Namun, kartu grafis ada kesamaan nilai dengan Intel i7 dengan Nvidia GeForce GTX 680 yang memiliki ram 16GB.
Bagaimana kalau RAM disamakan menjadi 8GB? Ada yang melaporkan pengujiannya menggunakna i7-3770K dan Nvidia GeForce GTX 680 hanya mendapatka nilai 6668.
Sedangkan untuk Radeon R9 270x, dikisaran score 5373 kartu grafis seri Nvidia GeForce GTX 760 atau Radeon HD7870 dengan Intel i5 memiliki nilai yang hampir seimbang. Bahkan, tidak sedikit nilai yang sama. Tetapi, untuk PC memiliki komposisi komponen mirip dengan saya ada juga yang nilainya lebih rendah.
[spoiler title=”Fire Strike 1.1″]
[/spoiler]
Furmark
MENYIKSA kartu grafis menggunakan software ini. Namun, saya tidak mengubah setingan apapun untuk memberikan test yang lebih ’’kejam’’. Hanya mengikuti preset yang ada dan dengan mode full screen di resolusi 1920×1080 dan 1280×720.
Pengujian pada resolusi 1920×1080 menunjukkan kalau R7 260x mempunyai score rata-rata 21 fps. Disusul oleh R9 270x dengan 39 fps, dan tertinggi adalah R9 280x yang menembus 55 fps. Nah, dari pengujian ini menunjukkan kalau seri R7 sudah cukup handal sebagai kartu grafis menengah.
Kemampuannya dalam mengirimkan gambar 21 fps memang tidak terlalu nyaman jika disbandingkan dua seri R9. Tapi, itu sudah cukup untuk menjalankan beberap game (dibuktikan di uji coba game setelah ini).
1920×1080 | Min | Max |
Radeon R7 260x | 21 | 23 |
Radeon R9 270x | 39 | 42 |
Power Color R9 280x | 54 | 57 |
[spoiler intro=”Total score rata-rata 1920×1080″]
[/spoiler]
Angka yang cukup tinggi terlihat saat resolusi diturunkan menjadi 1280×720. Seri R7 mampu membaca gambar per detiknya sampai nilai maksimal 37 dan score total 35. Angka setinggi itu tentu cukup untuk mendapatkan gambar yang smooth dalam bermain game saat ini.
Lonjakan fps juga terlihat pada R9 270x dan R9280x. Keduanya mampu mengantarkan gambar lebih banyak hingga hampir 2 kali lipat. Dengan kemapuan sebesar itu, rasanya memiliki kartu grafis ini bisa untuk investasi hingga beberapa tahun ke depan. Apalagi, uji coba game menunjukkan banyak permainan yang mampu dilibas dengan baik di resolusi ini.
1280×720 | Min | Max |
Radeon R7 260x | 34 | 37 |
Radeon R9 270x | 69 | 72 |
Power Color R9 280x | 46 | 91 |
[spoiler intro=”Total score 1280×720″]
[/spoiler]
GAMES
Batman Arkham Origins
SAYA pernah membaca, kalau game Batman seri Arkham adalah salah satu game yang cukup berat. Apalagi, kalau anti alias diaktifkan ditambah dengan V-Sync dan mode DirectX11. Namun, menggunakan ketiga kartu grafis ini jangan takut untuk memainkan Batman dengan seting terberat itu.
Saya sudah mencoba memainkan pahlawan kota Gotham ini. Fraps saya jalankan untuk mengukur fps selama 5 menit. Ditambah dengan bermain diluar pengukuran untuk fraps. Menggunakan R7 260x yang terendah dari tiga kartu grafis uji coba, hasilnya tetap mulus.
Maklum, fps rata-rata yang bisa diantarkan ke mata pemain adalah 34 gambar per detik. Nilai tersebut, dari yang saya baca, sudah melampaui dari batas minimal untuk menjalankan sebuah gambar yang halus di resolusi HD (1920×1080).
Hampir tidak ada beda saat memainkan game ini menggunakan R9 270x dan R9 280x. Itu disebabkan karena R7 260x sudah mampu menjalankan game ini dengan baik. Sehingga, perbedaan 10 fps hingga 20fps tidak terlalu menjadi masalah untuk menggunakan Bruce Wayne menumpas kejahatan
[spoiler intro=”1920×1080″]
[/spoiler]
[spoiler intro=”1280×720″]
[/spoiler]
Battlefield 4
BAGI pengguna Radeon R7 260X, bermain dengan seting seperti yang saya lakukan saat uji coba (kualitas grafis ultra dan anti alias 4xMSAA) sebenarnya sudah cukup nyaman. Memang benar, rata-rata 19 fps dengan titik terendah 9 fps membuat game rawan terasa berat.
Untuk mengatasinya, bisa dengan menonaktifkan anti alias. Atau kalau mau benar-benar lancar bisa menurunkan resolusi menjadi 1280×720, karena kemampuan Radeon R7 260x dalam menjalankan game ini meningkat hampir dua kali lipat.
Tidak ada masalah berarti untuk menjalankan game ini kalau menggunakan kedua seri R9. Namun, harus diakui kalau Power Color R280x lebih handal karena bisa mengantarkan 66 gambar per detik pada resolusi 1920×1080. Kartu grafis ini makin super saat resolusi game diturunkan ke 1280×720, mampu unggul 36 fps dari Radeon R9.
Jadi, kalau beredar kabar bahwa game Battlefield 4 ini berat dan butuh kartu grafis spesifikasi tinggi dengan harga selangit, anda bisa membantah. Menggunakan R7 260x sudah cukup untuk meloloskan para tentara ini menghancurkan kepemimpinan Chang dari Tiongkok.
[spoiler intro=”1920×1080″]
[/spoiler]
[spoiler intro=”1280×720″]
[/spoiler]
Need for Speed: RIVALS
SUKA kebut-kebutan di game? Jangan khawatir, Radeon R7 bisa menjalankan game ini dengan setting maksimal. Tidak perlu khawatir dengan lag (di luar bug) karena kemampuan rata-ratanya bisa mendapatkan 30 frame per second. Hasil yang tidak terlalu berbeda dengan dua kartu grafis yang lebih superior, Radeon R9 270X dan Power Color R9 280x.
[spoiler intro=”1920×1080″]
[/spoiler]
[spoiler intro=”1280×720″]
[/spoiler]
Assassin Creed Liberation HD
GAME ini benar-benar berat. Apalagi, diawal-awal permainan. Banyaknya grafis dan efek pada seluruh permainan juga menguras tenaga kartu grafis. Radeon R7 260X benar-benar keteteran disini. Parameter anti alias dipadu dengan seting grafis very high dan resolusi 1920×1080 membuat gambar hanya bisa dikirimkan 11 fps.
Benar-benar tidak nyaman. Beda ketika anti alias dimatikan atau tetap mengaktifkannya tapi resolusi diturunkan ke 1280×720. Game ini bisa diatasi karena Radeon R7 260X makin kuat hingga dua kali lipat. Kalau sebelumnya hanya 11 fps, diresolusi ini (1280×720) bisa menampilkan angka hingga 21 fps.
Perbedaan kelas terasa betul disini. Ketika R7 260X kesulitan menaklukkan game ini diseting tertinggi, tidak demikian dengan Radeon R9 270x maupun Power Color R9 280x. Meski tidak bisa menghasilkan fps tinggi seperti game lainnnya karena masih berkutat dibawah angka 30fps, kedua seri R9 tetap bisa memainkan game ini dengan nyaman dengan opsi tertinggi.
[spoiler intro=”1920×1080″]
[/spoiler]
[spoiler intro=”1280×720″]
[/spoiler]
Tomb Raider
KEMAMPUAN Power Color R9 280x dalam memainkan tokoh Lara Croft di resolusi monitor 1920×1080 tidak tertandingi. Sama-sama mengatifkan anti alias dan double buffer v-sync, tapi kartu grafis ini melesat jauh dibanding Radeon R9 270X terlebih R7 260X.
Meski demikian, bukan berarti R7 260X sudah lebih dari cukup untuk memainkan game ini hingga tuntas. Dalam resolusi sebesar itu, rata-rata R7 260X bisa menyajikan gambar sebanyak 19 frame per second. Lag atau permainan yang terasa berat tentu akan terasa.
Itu disebabkan oleh score minimalnya 10 frame per second. Game akan terasa berat ketika ada banyak grafis atau efek yang dihadirkan dalam game tersebut.
Terpisah, pengukuran menggunakan internal benchmark menunjukkan kalau Radeon R9 270X bisa mendekati keperkasaan Power Color R9 280x saat resolusi diturunkan menjadi 1280×720. Nah, kalau Radeon R7 260X masih memungkinkan terasanya game berjalan berat, itu jelas tidak terjadi di kedua seri R9.
[spoiler intro=”1920×1080″]
[/spoiler]
[spoiler intro=”1280×720″]
[/spoiler]
KESIMPULAN
SAAT diluncurkan dengan kisaran harga Rp 1 jutaan, boleh jadi ada yang menganggap sebelah mata. Meski R7 260x berada di level yang berbeda dengan kedua kartu grafis lainnya yang saya coba disini, hasil benchmark menunjukkan performanya tidak mengecewakan. Hampir semua game tersebut bisa dijalankan baik dengan resolusi 1920×1080 dan seting game di high.
Saya rasa, game lain di luar yang sudah dicoba tetap mampu dijalankan dengan baik juga. Paling apes, resolusi game tinggal diturunkan ke resolusi 1280×720 untuk bisa dimainkan dengan lancar. Atau, opsi lain adalah dengan menurunkan anti alias atau V-Sync. Bisa dikatakan kalau Radeon R7 terutama seri 260X yang saya coba ini menjadi solusi bagi kartu grafis handal dibawah Rp 2 juta.
Sedangkan seri R9 benar-benar menunjukkan kekuatannya sebagai kartu grafis kelas atas AMD. Kedua seri tersebut meski diantara Radeon R9 270x dan Power Color R9 280x ada jarak yang tidak sedikit, tetap menunjukkan performa yang mengagumkan. Cocok untuk memainkan game dengan resolusi 1080p plus opsi grafis tertinggi.
Khusus untuk seri R9 280X, mampu menjalankan game dengan resolusi lebih tinggi hingga 2560 x 1440. Itu bisa dilakukan berkat bandwith memori sebesar 3 GB. Jika uang tidak menjadi masalah, tentu saja pilihan bisa jatuh ke kartu grafis seri R9 daripada R7.
6 comments On Pilih Radeon R7 260x, R9 270x, atau R9280x?
klo maen dota 2, 1920×1080 mentokin kanan semua render 100% dpt fps brp yah gan? untuk R7 260X. Mohon Pencerahannya 🙂
belum pernah nyoba pakai DOTA gan. Sorry…
saran dunk….ane ada renc ambil r9 270x sambil dipadukan ke a10 apu 5800k…ram dominator 8 gb, trus psu cuman 500 w…cocok aja khan….
Cari PSU yang pure 500W ya. Jangan yang abal2, ntr gak kuat
aku pake i5 3570 + his R9 280x , 8 gb ram (psu cuma 550w) bnchmark tomb raider full rata kanan, dapet average 59,3 fps
Manteb tuh gan… Cocok pake R9 280x?