Review Nokia Lumia 820

SEKITAR akhir 2009 atau awal 2010, saya meninggalkan Windows Phone (WP) untuk beralih ke Android. Saat itu, ponsel WP terakhir saya adalah HTC Touch Pro 2 dan Robot Hijau pertama saya adalah Motorola Milestone. Sekarang, saya mulai menemukan alasan untuk kembali ke WP dan mungkin meninggalkan Android. Alasan itu ada karena munculnya Windows Phone 8.

Nokia Lumia 820 bisa dikatakan sebagai ponsel dengan kelas kedua di jajaran ponsel WP8 dari pabrikan asal Finlandia itu. Sebab, tipe ini punya kakak yang lebih superior, yakni Lumia 920. Namun, banyak alasan untuk lebih berhemat dan memilih Nokia Lumia 820 ketimbang seri Lumia 920.

Maklum, di Indonesia saat ini harga Lumia 920 mencapai Rp 6 – 6,5 juta jika dibeli tanpa promo. Sedangkan Lumia 820 bisa didapat dengan merogoh kocek hingga Rp 5 juta diluar promo. Perbedaan hingga Rp 1,5 juta bagi yang kantongnya tidak terlalu tebal tentu sangat tidak masuk akal.

Ya, bagi mereka yang tidak terlalu mementingkan kamera, alias tidak suka narsis, meninggalkan Lumia 920 ke Lumia 820 bisa dikatakan tepat. Begitu juga bagi mereka yang tidak terlalu butuh ruang penyimpanan besar. Karena diluar itu, bisa dikatakan banyak kesamaan antara kedua ponsel itu. Terutama masalah prosesor, keduanya sama-sama menggunakan Dual Core Snapdragon 1,5 GHz Krait.

Hardware/Design

Entah kemana cita rasa Nokia dalam mendesain fisik ponsel saat mendesain Lumia 820. Bisa dikatakan kalau desainnya untuk Windows Phone saat ini bukan yang terbaik. Apalagi, jika dibandingkan dengan milik pesaingnya, HTC 8S. Desain Lumia 820 bisa dikatakan sangat sederhana.

Dilihat dari depan sebenarnya desain Lumia 820 tidak terlalu buruk. Tetapi, ketika dibalik, desain back cover yang simple seakan tidak menunjukkan kalau ini ponsel mahal dan keren. Bahan yang digunakan terlalu mudah ditebak bahwa itu terbuat dari plastik.

Yang lebih mengejutkan, Lumia 820 ini cukup berat untuk ponsel di kelasnya. Namun, layar dengan ukuran 4,3 inch menurutku pas untuk digenggam dan digunakan untuk menelepon. Begitu juga untuk mengetik pesan, email, atau mengetik dokumen sekalipun.

Tidak banyak tombol yang ada di body ponsel. Tercatat hanya ada empat tombol yang semuanya bisa diakses oleh jari tangan kanan. Paling atas ada dua tombol untuk volume up dan down, dibawahnya ada tombol on dan off, serta paling bawah adalah tombol cepat menuju kamera.

Sedangkan lubang ponsel ada tiga. Diujung kanan atas ada jack 3,5 mm untuk earphone. Dan dibawah tengah adalah tempat untuk menyolokkan charger. Lubang satu lagi untuk apa? Itu terletak disamping charger yang berfungsi sebagai speaker.

Untuk bagian belakang tidak ada yang istimewa. Polos. Diatas terdapat palet warna hitam yang digunakan untuk kamera dan flash. Terdapat informasi juga di palet itu tulisan Carl Zeiss yang menandakan kamera menggunakan lensa terbaik. Tidak ada corak lain, kecuali di bawah terdapat tulisan Nokia.

Display

Ini adalah salah satu kelemahan Lumia 820. Kedalaman warna yang hanya 217 ppi untuk smartphone saat ini bisa dikatakan kurang. Gambar yang disajikan kurang padat jika dibandingkan dengan ponsel lain dikelasnya. Meski demikian, untuk mata awam, perbedaan kedalaman warna itu tidak terlalu terlihat. Sebab, berbagai gambar masih bisa ditampilkan secara sempurna dan padat.

Mungkin, karena pertimbahan harga, Lumia 820 diberi resolusi untuk ponsel lama. Dengan layar 4,3 inch, resolusi yang diberikan hanya 800 x 480. Dibandingkan dengan ponsel sesame 4,3 inch seperti HTC 8X yang menggunakan resolusi 1280 x 720, berakibat pada kurang bagusnya warna yang dikeluarkan Lumia 820.

Di Lumia 820, resolusi dan kedalaman itu membuat warna-warna cerah Windows Phone terlihat sangat cerah. Warna hitam tampak lebih gelap pada layar. Jika resolusi ponsel ini dinaikkan, bisa jadi Tiles akan lebih hidup. Meski demikian, resolusi tersebut tidak bermasalah pada aplikasi, game, atau penggunaan sehari-hari. Yakinlah, layar Amolednya tetap membuat semuanya menjadi baik-baik saja.

Apalagi, jika pengguna pintar memadukan warna antara latar belakang gelap atau terang, dengan warna tema. Selama itu bisa dilakukan dengan baik, yakinlah, masalah resolusi atau kedalaman warna makin tidak terlihat.

Hebatnya, Nokia seakan sadar mereka menyajikan resolusi dan kedalaman yang ’’biasa’’ saja. Diperbaiki dengan memberikan pengaturan warna yang membuat ponsel ini nyaman untuk dilihat dibawah sinar matahari. Bahkan, untuk tingkat kecerahan rendah tetap membuat ponsel ini tetap hidup dan enak untuk digunakan.

Salah satu yang patut disayangkan lagi adalah masalah proteksi. Nokia Lumia 820 tidak menggunakan proteksi dari Gorilla Glass. Padahal, untuk ponsel dengan harga Rp 5 jutaan sudah lazim diperkuat dengan Gorilla Glass. Tapi, Nokia mengklaim layarnya tetap anti gores.

Yang menyenangkan, Lumia 820 dilengkapi dengan modus sensitivitas tinggi. Masuk setting untuk menemukannya. Modus itu memungkinkan pengguna mengontrol ponselnya menggunakan sarung tangan lho.

Musik

Pemilihan lokasi speaker dibagian bawah dekat charger bisa dikatakan tepat. Sebab, pengguna tidak perlu bingung harus bagaimana meletakkan ponselnya saat mendengarkan musik dengan mode loudspeaker. Dengan posisi apapun (kecuali berdiri, hehehe) musik tetap terdengar dengan jelas.

Bagaimana dengan kualitas suara? Speaker yang ada saya akui bisa mengeluarkan suara cukup keras. Tetapi, khas speaker ponsel, tidak bisa menampilkan ornament bass, hingga treble dengan jelas. Semua fitur itu baru terasa ketika mendengarkan musik melalui headset.

Tidak tahu dengan kalian, tetapi saya suka system volume di Lumia 820. Pergerakan dari 0 ke 30 (maksimal) membuat kita lebih leluasa dan detail dalam memilih volume yang pas. Tidak seperti ponsel lain yang mode pengaturan volumenya hanya lima atau enam kali.

Untuk software pemutar, bisa memilih bawaan atau memasang Nokia Music. Tidak banyak perbedaan untuk output suara. Cuma, menggunakan Nokia Music lebih asik karena bisa streaming berbagai musik secara gratis. Malah, kalau ada uang lebih dan bisa beli speaker set JBL, bisa di pairing kedua benda itu.

Camera

Meski kamera Lumia 820 tidak memiliki kemampuan khusus seperti Lumia 920 yang memiliki Image Stabilization. Resolusi 8 megapixel yang disematkan dibagian belakang ponsel ini masih tetap bisa menghasilkan hasil jepretan jernih. Setidaknya, lebih dari cukup kalau hanya untuk narsis dan upload ke jejaring sosial. Tetapi, kelemahan lain adalah hasil jepretan gampang goyang. Jadi benar-benar harus kokoh saat mengambil gambar.

Tetapi, perlu diingat. Kamera di Lumia 820 tidak memiliki built in pengubah efek aneh-aneh seperti yang ada di Instagram. Nokia hanya membekali lima scene, mulai dari Close Up, modus malam, modus portrait malam, olah raga, dan backlight. Untuk mengedit dengan gaya filter, ada aplikasi yang disediakan,

Pilihan ISO juga demikian, terbatas pada pilihan 100, 200, 400, dan tertinggi 800. Fasilitas lain untuk mendukung fotografi adalah nilai exposure, white balance, aspect ratio, dan Focus Assist Light (FAL). Bisa dibilang, FAL jarang digunakan oleh pabrikan ponsel untuk membantu memfokuskan gambar, terutama saat memotret di tempat yang cahayanya kurang.

Inilah rahasia kenapa jepretan Nokia Lumia di tempat remang-remang lebih unggul daripada ponsel kebanyakan. Bagaimana dengan kemampuan merekam? Lumia 820 mampu merekam dengan dua pilihan: Standar 720p, dan High Quality 1080p. Keduanya sudah High Definition alias HD.

Contoh Foto:

[shashin type=”albumphotos” id=”27″ size=”small” crop=”n” columns=”max” caption=”y” order=”source” position=”center”]

Contoh Video:

[embedplusvideo height=”200″ width=”299″ standard=”http://www.youtube.com/v/kwvOKdry0H8?fs=1&hd=1″ vars=”ytid=kwvOKdry0H8&width=289&height=190&start=&stop=&rs=w&hd=1&autoplay=0&react=1&chapters=&notes=” id=”ep3453″ /]

[embedplusvideo height=”200″ width=”299″ standard=”http://www.youtube.com/v/DM895DDzEkg?fs=1″ vars=”ytid=DM895DDzEkg&width=289&height=190&start=&stop=&rs=w&hd=0&autoplay=0&react=1&chapters=&notes=” id=”ep9431″ /]

[embedplusvideo height=”200″ width=”299″ standard=”http://www.youtube.com/v/wMb0WRvogQ0?fs=1″ vars=”ytid=wMb0WRvogQ0&width=289&height=190&start=&stop=&rs=w&hd=0&autoplay=0&react=1&chapters=&notes=” id=”ep1253″ /]

Performance

Ketika Microsoft mengumumkan proyek WP 8, mereka menjanjikan bakal ada perbedaan mendasar dari seri WP yang sudah ada. Salah satu janjinya adalah menambah kecepatan akselerasi ponsel dengan meminimalisir lag. Dan ya, saya ikut terkejut karena Lumia 820 benar-benar smooth saat digunakan.

Prosesor dual-core Qualcomm Snapdragon S4 clock 1.5GHz membuat pergerakan ponsel jadi lincah. Tidak ada masalah berarti untuk menjalankan berbagai aplikasi di layar 4,3 inch Amolednya Lumia 820. Scrolling dan animari di ponsel seri Lumia Windows 8 bisa dikatakan jauh lebih baik daripada WP 7,5.

Begitu juga saat menjalankan M.S Word, salah satu aplikasi yang paling sering saya gunakan. Mengetik dalam mode portrait atau landscape sama lancarnya. Bahkan ketika saya mencoba mengetik dengan sangat cepat, tidak tampak lag saat ponsel menerjemahkan seluruh sentuhan jari.

Hal ini berbeda dengan beberapa ponsel touch screen yang pernah saya coba untuk menjalankan aplikasi semacam M.S Word. Rata-rata, ketika mengetik cepat selalu meninggalkan lag. Malah, kadang ada beberapa font yang hilang.

Lantas, performa apa yang paling wow? Jika pertanyaan itu muncul, saya akan langsung menjawab dengan satu jawaban: koneksi internet. Salah satu janji dari spesifikasi yang disampaikan Nokia adalah memberikan pengalama lebih saat berinternet. Nokia menyematkan sebuah teknologi yang membuat masuknya data bisa lebih cepat dan banyak.

Lupakan masalah koneksi 4G LTE karena hingga tulisan ini dibuat belum ada di Indonesia. Tapi jangan kecewa, dengan jarngan 3G HSDPA, Lumia 820 menjanjikan bisa mendapat kecepatan download 42 Mbps dan upload 5,76 Mbps. Kalau pengguna tetap merasa lambat, itu bukan salah ponselnya.

Masalah jelas ada di operator selular Indonesia yang membatasi kecepatan internet meski sudah di jalur HSDPA. Jadinya, kemampuan Lumia 820 untuk bisa menangkap data lebih banyak dan kencang jad mubazir. Tapi jangan khawatir, kalau lewat selular mengecewakan, coba dengan koneksi WiFi.

Seperti video yang saya upload. Saya mencoba membandingkan kecepatan internet dengan Motorola Razr XT 910, Dual Core 1,2 GHz dengan sistem operasi Android Ice Cream Sandwich. Agar lebih fair, jaringan WiFi yang digunakan sama. Hasilnya bisa dilihat, kecepatan internet di Android kerap tertinggal.

Software

Kebiasaan Nokia memberikan aplikasi eksklusif untuk ponselnya tetap berlanjut di seri Lumia 820. Beberapa sudah ada yang pre installed, jika dirasa kurang, bisa download melalui Nokia Application dengan membuka Store.

Salah satu aplikasi andalan saya adalah Nokia Maps. Berbeda dengan iOS yang gagal di aplikasi ini. Nokia menunjukkan kematangannya dalam membuat peta yang proyeknya sudah ada sejak ponsel Symbian navigator. Nokia Maps tidak kalah dengan Google Maps, malah lebih asyik karena petanya bisa di download.

Ya, untuk menghemat borosnya data, Nokia mengijinkan pengguna untuk mendownload peta yang dibagi berdasar negara. Untuk peta Indonesia dibutuhkan koneksi WiFi saat mendownload. Sebab, base map Indonesia cukup besar, mencapai 250 Mb.

Beberapa aplikasi ekslusif Nokia lainnya juga ada untuk fotografi. Aplikasi Smart Shoot yang berfungsi untuk menghasilkan lima jepretan sekaligus sudah terinstal secara default. Melalui aplikasi ini, pengguna bisa langsung memilih satu dari lima foto terbak. Jadi, tidak perlu khawatir dapat foto yang isinya mata orang berkedip.

Nokia Lumia 820 mendukung aplikasi dari seri WP sebelumnya, terutama seri 7 atau 7,5. Meski demikian, dengan tidak mengurangi rasa hormat, WP 8 masih tidak memiliki banyak aplikasi berkualitas. Meski sudah ada 120 ribu aplikasi, kualitasnya masih jauh bila dibandingkan dengan Google Play maupun Apple Store.Ada juga aplikasi Creative Studio untuk mengedit jepretan. Ini layaknya instagram, pengguna bisa mengedit dengan berbagai filter yang ada. Jika tidak puas, bisa edit lebih jauh lagi. Seperti brightness, color balance, clarity, hingga vibrance.

Meski demikian, jika jeli dalam memilih aplikasi, tetap tidak perlu berkecil hati kalau harus dibandingkan dengan dua pesaingnya itu. Untuk game, Microsoft turun langsung dalam menghadirkan berbagai game yang tidak ada diluar WP. Terhubung ke Xbox Account membawa keasyikan sendiri karena bisa ’’bertarung’’ lawan gamers lain.

Battery

Ini salah satu keunggulan dari Lumia 820. Meski baterainya hanya 1.650 MAh, saya tidak pernah menemukan masalah dalam penggunaannya. Bisa dikatakan cukup hemat untuk smartphone yang memiliki kapasitas baterai sama. Nokia mengklaim, Lumia 820 tahan delapan jam waktu bicara, dan 360 jam standby di jaringan 3G.

Lebih asyik lagi karena Lumia 820 juga mendukung wireless charging. Anda hanya perlu mengganti cover belakang dengan tutup yang mendukung ngecharge tanpa kabel. Sayang, harga kedua perangkat itu tidak murah. Kabarnya, cover belakang sekitar Rp 200 ribu dan wireless chargingnya sendiri menembus Rp 500 ribu.

Kesimpulan

Lumia 820 bakal ’’melayani’’ anda dengan baik. Harga dan fitur yang ditawarkan bisa dikatakan cukup. Saya menyebutnya less entertainment tapi fitur office dan Xbox gamenya bisa menggantikan itu semua. Apalagi, Internet Explorer yang selama ini kerap dicaci bisa berjalan dengan baik di WP 8.

Sama seperti apa yang tulis diatas, kalau tidak terlalu mementingkan fitur kamera, beli Lumia 820 sudah cukup daripada Lumia 920 yang memiliki fitur stabilizer. Kecuali anda memiliki uang lebih untuk menebus kakak ponsel ini. Disamping itu, seri ini lebih ringan ketimbang Lumia 920.

WP 8 bisa memberikan pengalaman baru dalam berponsel. Meski bentuknya biasa saja, ada performa yang disembunyikan oleh ’’keluguan’’ fisik Lumia 820.

The Good

  • Ukurannya pas ditangan
  • Cover yang bisa dicopot
  • Mendukung Wireless Charging
  • Smooth
  • Internet kencang
  • Aplikasi eksklusif Nokia

The Bad

  • Resolusi layar rendah
  • Desain yang ketinggalan jaman
  • Berat untuk ponsel kelas 4,3 inch
  • Minim aplikasi
  • Tidak menggunakan Gorilla Glass

Tips

  • Setting APN masuk ke Setting > Access Point > Add
  • Multitasking, tekan tombol back beberapa saat
  • Jika memiliki banyak email, inbox bisa dijadikan satu. Pilih tiles inbox, klik tiga titik di kanan bawah, setting dan pilih linked inbox.
  • Untuk mengatur tiles, tekan dan tahan aplikasi. Lantas pencet tanda panah. Sesuaikan dengan keinginan.
  • Mengakses voice command, tahan logo windows agak lama.
  • Tombol camera shutter sangat berguna untuk melaunch camera walaupun handphone dalam kondisi terkunci. Dalam keadaan terkunci, tahan tombol camera shutter sampai camera launch.
  • Untuk mengambil photo atau video tidak harus menggunakan tombol camera shutter. bisa juga dengan menyentuh dibagian mana pun dari layar.
  • Banyak game/aplikasi bagus yang tidak direlease oleh developernya untuk region Indonesia. Untuk mengatasi itu, ganti region dengan merestart ponsel. Sering-sering main dan berburu ke region US atau lainnya.
  • Download aplikasi marketplace deals atau sejenisnya untuk memantau aplikasi yang lagi turun harga atau bahkan gratis. Karena sekali Install, aplikasi itu sudah jadi milik kita selama tetap menggunakan akun microsoft lama.
  • Terkait filter foto, bisa mencoba fotoroom atau lomogram. Lens yang diinstal langsung ada di kamera, membuat WP8 lebih mudah dan cepat berganti-ganti filter.

5 comments On Review Nokia Lumia 820

  • Terimakasih atas reviewnya yang lengkap gan. Saya hampir menjual lagi hp lumia 820, tapi setelah membaca review agan dan mempelajarinya lebih dalam, akhirnya saya puas dengan nokia 820 yang saya miliki sekarang.

  • Mantab Gan…. Buat referensi beli HP ini….

  • – tambahan tips. untuk mengakses voice command tahan logo windows yang lama.
    – tombol Camera shutter sangat berguna untuk melaunch camera walaupun handphone dalam kondisi terkunci. dalam keadaan terkunci, tahan tombol camera shutter sampai camera launch.
    – Untuk mengambil photo atau video tidak harus menggunakan tombol camera shutter. bisa juga dengan menyentuh dibagian mana pun dari layar.

  • Tambahan Tips…

    – Banyak game sama aplikasi bagus yg gak direlease sama developernya di region Indonesia. untungnya sejak tahun ini mengganti region cukup restart saja. tidak perlu hard reset. so sering2 maen dan berburu ke region US atau region2 lain kalau aplikasi yg kita temukan di Internet ternyata tidak tersedia di region Indonesia. contoh metrotube, flixter dll

    – Download aplikasi marketplace deals atau sejenisnya untuk memantau aplikasi yang lagi turun harga atau bahkan sedang menjadi gratis. karena sekali Install aplikasi itu sudah jadi milik kita. jadi kalaupun kita uninstall dulu karena tidak dipakai misalnya. berikutnya bisa kita install gratis seumur hidup asalkan dengan microsoft account yang sama.

    – Walaupun gak ada instagram, kalau soal filter. banyak aplikasi yang lebih bagus di WP8 soal filter. coba fotoroom, dan banyak lagi. ditambah dengan lens yang langsung ada di kamera membuat di WP8 mudah berganti2 filter dari berbagai aplikasi cukup dari kamera saja. lebih ringkas. tapi memang instagram unggul di komunitas yang sudah kuat. berharap instagram segera rilis di Windows phone karena instagram yang punya facebook dan microsoft salah satu pemegang saham di facebook. *awal bulan lalu Nokia ngetweet kalau team instagram akan merilis aplikasi khusus di Windows Phone. tapi gak tau aplikasinya itu instagram atau apa.

    segini dulu… 😀 nanti ditambah kalau ada tips ato info lain.

Leave a Reply