Lagi-lagi, jangan meremehkan kartu grafis budget. Seperti Sapphire Pulse Radeon RX 550 yang baru dirilis beberapa bulan lalu. Di beberapa online shop, kartu grafis ini dibanderol tidak lebih dari Rp 1,5 juta. Tapi, sudah bisa mendapatkan kartu grafis bisa diajak bermain aneka game mainstream.
Spesifikasi singkat kartu grafis ini memiliki Memory Bus 128 bit, Memory 2 GB DDR 5, GCN architecture generasi 4, dan base clock 1.100 MHz. Kartu grafis ini siap untuk berbagai game eSport, mendukung DirectX 12, Vulkan, Freesync 2, sampai Relive Capture.
Bentuknya kecil. Imut. Memiliki satu kipas besar untuk mendinginkan prosesornya. Memiliki panjang seperti iPhone 7 dengan lebar yang agak lebih besar sedikit. Untuk koneksi ke monitor, ada tiga opsi. Yakni DisplayPorts, HDMI, dan DVI. Cukup bervariatif ya.
Kartu grafis ini juga hemat energi lho. Soalnya, hanya membutuhkan 50 watt saja untuk membuatnya bekerja. Dalam uji coba kali ini, saya memadukannya dengan prosesor AMD FX 8350, RAM Corsair Vengeance 8 GB, SSD Corsair Neutron, Motherboad Gigabyte GA-990FXA-UD5, dan berjalan di Windows 10.
:::: KINERJA ::::
3DMark
Sebagai kartu grafis kelas menengah, menguji dengan Fire Strike sebenarnya terasa berat. Lihat saja, skor yang dihasilkan 3718. Graphics test 1 mendapat 17,89 FPS, Graphics test 2 17.75 FPS, Physics test 23.14 FPS, dan Combined test 7.13 FPS. Dari hitungan di atas kertas, tidak semua game -terutama yang berat- bisa dijalankan di resolusi 1920×1080 dengan seting grafis tertinggi.
Tapi, itu tentu dimaklumi Karena RX 550 merupakan kartu grafis entry level. Nanti akan dibahas game apa saja yang bisa berjalan dengan lancar. Sebab, hasil pengujian menunjukkan kalau beberapa kali, masih bisa menyentuh angka di atas 20 FPS.
Bagaimana untuk panas kartu grafis? Standar. Ada di angka 70 derajat celcius saat diberi beban terberat. Saat diuji lewat Fire Strike, rata-rata panas ada di range angka 60 derajat – 70 derajat celcius.
Superposition
Dengan RAM yang hanya 2 GB, Superposition hanya mengizinkan uji coba dengan tingkat medium. Hasilnya lumayan, sebagai kartu grafis entry level, RX 550 sudah mendapat skor 2457 dengan nilai FPS tertinggi 22.16 FPS, dan rata-rata 18.38 FPS.
Sama seperti pengujian menggunakan 3DMark. Ini menunjukkan RX 550 tidak terlalu kuat untuk bermain game di resolusi full HD dengan seting grafis tertinggi. Titik aman, biasanya membutuhkan nilai rata-rata sedikitnya 30 FPS. Tetapi, apakah game mainstream tidak bisa dijalankan dengan lancar? Eits jangan buru-buru menyimpulkan.
Cinebench R15
Salah satu alasan kenapa RX 550 masih bisa menjalankan berbagai game mainstream adalah skor rendering yang didapat sebesar 85.35 FPS. Itu cukup tinggi. Meski memang, RAM 2 GB membuatnya kurang lincah untuk melakukan berbagai aktivitas terkait dengan kebutuhan rendering.
FurMark
Saat diberi beban puncak, kartu grafis ini bisa menjaga performanya. Terlihat dari jarak antara FPS minimal dan rata-rata yang berdekatan. Saat diuji dengan resolusi HD full screen, FPS minimal adalah 21, tertinggi 23 FPS, dan rata-rata 21 FPS. Untuk panas, terlihat lebih tinggi dibanding lainnya Karena menyentuh 75 derajat celcius.
:::: GAME ::::
FIFA 17
Game populer ini tidak memberikan masalah berarti. Bahkan, ketika ingin memainkan game ini dengan FPS lock di 60 FPS. Dijamin lancar tanpa hambatan apapun. Kalau di video ini terlihat ada lag atau patah-patah di beberapa scene, itu karena ada beban berlebih ketika merekam. Aslinya sih lancar.
Nah, dengan fakta itu, kartu grafis ini juga masih cocok untuk menjadi teman bermain game bola edisi 2018. Misalnya, FIFA 18 atau PES 2018 yang akan muncul dalam beberapa bulan. Sebab, dari sisi spesifikasi tidak terlalu jauh dengan yang ada saat ini.
Battlefield: Hardline
Main game first person shooter lancar dengan kartu grafis budget dan hasilnya lancar? Radeon RX 550 bisa menjadi pilihan. Sebab, game ini bisa berjalan lancar dengan seting grafis tinggi. Tidak peduli apakah untuk bermain moda campaign, atau multiplayer. Meski, skor rata-rata yang didapat ada di kisaran 25 FPS dan nilai tertinggi di 29 FPS.
Tekken 7
Jaminan bisa bermain game ini dengan seru. Sebab, bermain dengan seting grafis tertinggi tetap membuat game ini berjalan dengan lancar. Termasuk, saat dijalankan di resolusi 1920×1080. Saat memainkan game ini di berbagai mode, tidak ada hambatan berarti.
Itu karena didukung dengan FPS yang cukup untuk menjalankan game ini dengan smooth. Yakni, nilai tertingginya 37 FPS, terendah 18 FPS, dan rata-rata 30 FPS. Berbagai jurus yang susah untuk dikeluarkan itu, visualnya bakal lebih indah karena berjalan tanpa lag
Samurai Warriors: Spirit of Sanada
Game ini berat. Itu terlihat dari FPS yang rendah ketika game ini dijalankan meski dengan kualitas grafis medium. Nilai FPS yang didapat maksimalnya susah menembus angka 30 FPS. Bahkan, minimal FPS bisa ngedrop sampai angka 10 FPS. Nilai rata-ratanya, di 19 FPS.
Namun, bukan berarti game ini tidak bisa dijalankan dengan enak. Buktinya, ketika bermain dengan Radeon RX 550 game ini masih asyik untuk dimainkan. Termasuk, saat bertarung dengan berbagai musuh. Memang terasa berat, tetapi masih tetap lancar. Untuk bisa menjalankan dengan lebih lancar, resolusi bisa diturunkan.
KESIMPULAN
Bisa didapat dengan harga kurang dari Rp 1,5 juta, membuat kartu grafis ini lebih fleksibel untuk bisa dimiliki. Apalagi, di kelasnya, kartu grafis ini sudah memberikan performa yang baik. Meski tidak semua game bisa dijalankan dengan seting grafis tertinggi di resolusi full HD, bukan berarti Radeon RX 550 lemah.
Masih cocok untuk gamers yang ingin membangun PC di entry level. Sebab, banyak game mainstream yang bisa dijalankan dengan lancar. Selain itu, watt yang kecil juga membuat kartu grafis ini tidak terlalu membebani listrik. Oh iya, eSports Ready bukan sekedar klaim. Itu dibuktikan dengan Battlefield Hardline yang bisa berjalan dengan lancar meskin saat bermain online. Kebanyakan, game eSports memiliki spesifikasi lebih rendah dari Battlefield Hardline. Itulah kenapa, game itu bisa menjadi cerminan lancar tidaknya game eSports.
2 comments On Jagoan Kecil Radeon Sapphire RX 550
Misi bang mau nanya , itu temperatu sampai 70celcius itu ngga apa? Apa kedepannya bakal error atau gimana? Send to my email please 🙁
Sorry telat balas. Iya, tidak apa. Itu kalau dalam kondisi beban maksimal. Kalau penggunaan normal, tidak setinggi itu