Australia loves card. Sebuah pengalaman saya saat menggunakan Debit BCA di Autralia. Di negeri kangguru ini, uang tunai sudah mulai ditinggalkan. Meski, tidak benar-benar hilang karena mereka masih mau menerima uang tunai. Namun, kadang kita perlu merelakan kembalian karena kerap tidak ada.
Jangan dibayangkan seperti di Indonesia, ya. Australia sudah siap betul untuk mempermudah segala transaksi menggunakan kartu debit atau kartu kredit. Mulai untuk makan, belanja, bayar parkir, beli tiket kereta atau kapal feri, taksi, sampai yang paling kecil, beli permen atau Slurpee di 7-Eleven yang harganya AUD 1 (sekitar Rp 10.700) saja.
Jangan dikira juga menggunakan kartu kredit atau debit di Australia selambat di Indonesia. Di sini, merchant atau penjual tidak perlu lagi mencatat nomor kartu atau nilai transaksi. Tinggal tap on, masukkan pin (jika nilainya tinggi), dan selesai. Receipt langsung keluar dari mesin EDC.
Rata-rata transaksi di Australia menggunakan debit atau kredit card tidak lebih dari 10 detik. Sangat cepat. Apalagi, kalau punya kartu yang menunjang teknologi wireless. Lebih cepat dari tap kartu uang elektronik di jalan tol Indonesia.
Ini Awal Saya Menggunakan Debit BCA di Australia
Saya berkesemapatan untuk mencoba itu ketika ke Australia pekan lalu. Selama seminggu di sana, saya memang sengaja tidak membawa banyak uang cash. Niat awal adalah menggunakan kartu kredit. Selain itu, mencoba menggunakan debit BCA baru yang sudah dilengkapi dengan chip.
Awalnya sempat ragu untuk menggunakan itu. Apalagi, saya hanya membeli air minum di minimarket. Harganya, tidak lebih dari AUD 2,5 atau sekitar Rp 28 ribu. Saya sampai bilang ke kasir, saya ingin mencoba menggunakan kartu debit ini seraya menyerahkan kartu Debit BCA Platinum.
Tidak lerlu waktu lama, kasir langsung memasukkan kartu debit ke mesin EDC. Lantas, muncul notifikasi di layar untuk memasukkan PIN. Dan, Boom… receipt langsung keluar, diserahkan ke saya, transaksi selesai.
Saya lantas mencobanya lagi di Starbucks. Kali ini, membeli yoghurt seharga AUD 4,5 dan sebuah mug dengan banderol AUD 22,5. Proses yang sama cepatnya juga berlangsung. Menyenangkan. Pernah juga mencobanya untuk naik taksi, dan tidak ada masalah.
Debit BCA di Australia Bebas Biaya Tambahan
Yang lebih mengejutkan, transaksi menggunakan kartu debit BCA tidak dikenakan biaya tambahan. Berbeda dengan saat mengambil uang dari ATM lain di luar negeri. Biasanya, akan ada biaya administrasi sebesar Rp 25 ribu.
Bisa dibayangkan kalau transaksi saya tadi kena biaya administrasi. Bisa-bisa, beli air saja sudah Rp 50 ribuan untuk botol 600 ml.
Menurut beberapa kasir yang sempat saya tanya, selama tidak ada batas minimal pembayaran dengan kartu, berapapun nilai transaksi bisa dengan debit atau kartu kredit. Namun, kalau tidak yakin, bisa terlebih dahulu tanya apakah ada nilai minimal yang diharuskan.
Saya awalnya tidak percaya, transaksi menggunakan debit BCA di Australia tanpa ada biaya administrasi. Saya coba login beberapa kali ke internet banking untuk memastikan tidak adanya biaya administrasi. Malah, saya dibuat tersenyum karena nilai tukarnya tergolong sangat bagus.
Tidak percaya? Oke, jadi saat saya ke Australia, AUD 1 itu sama dengan Rp 10.700 versi VIP.co.id. Ketika transaksi dengan kartu debit BCA di Australia, AUD 1 sama dengan Rp 10.800. Hanya selisih Rp 100 dengan money changer besar di Jakarta.
Bayangkan jika mengambil uang di ATM, ada administrasi Rp 25 ribu dengan kurs yang juga sudah berbeda. Apalagi kalau menggunakan kartu kredit, biasanya nilai tukar yang berlaku berbeda cukup tinggi.
Jadi, menggunakan kartu debit BCA di Australia itu bisa. Tetapi, harus dipastikan dahulu ya kalau kartu debit BCA yang dimiliki sudah memakai chip. Jika masih pakai kartu debit BCA lama, bisa langsung ke bank BCA untuk menukarnya. Selain Australia, saya yakin kartu debit BCA dengan chip bisa dipakai di negara lain juga.
Selamat mencoba, Happy Traveling